Pecah Kaca Mobil
Uang Dana Desa Hilang Digasak Maling, Kepala DPMPD Sintang Yakin Bukan Faktor Kesengajaan
Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan aparat kepolisian sebagai dasar pijakan bersikap.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SINTANG - Kepala Dinas Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Sintang, Herkulanus Roni mengaku sudah mengetahui kejadian uang dana desa Sungai Pukat yang hilang dicuri orang.
“Tadi ada Kadesnya melapor ke saya,” kata Roni kepada Tribun Pontianak, Rabu (3/12) malam.
Soal siapa yang harus bertanggungjawab hilangnya uang dana desa senilai senilai Rp 105.200.000 juta rupiah tersebut, Roni belum memberikan sikap.
Roni meyakini, hilangnya dana desa yang baru diambil dari Bank tersebut murni bukan bukan kesengajaan.
• BREAKING NEWS - Uang Dana Desa Rp 105 Juta Digondol Maling, Modus Pecah Kaca Mobil di Sintang
Oleh sebab itu, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan aparat kepolisian sebagai dasar pijakan bersikap.
“Itukan bukan perbuatan yang sengaja. Karena memang dicuri dengan cara kekerasan, bisa dilihat mobil dipecahkan kaca."
"Yang pasti kita akan menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan polisi sebagai dasar pijakan kita bersikap,” jelas Roni.
Roni juga berharap, pelaku pencurian dapat segera tertangkap dan diadili.
“Kita berharap pelaku di tanggkap dan uang bisa kembali, itu idealnya,” harapnya.
Periksa Dua CCTV
Ratusan juta rupiah uang dana Desa Sungai Pukat, Kecamatan Kelam Permai, Sintang raib digondol maling. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (3/12) siang di depan Toko Jaya Raya, jalan MT Haryono.
Uang senilai Rp . 105.200.000 juta rupiah raib. Padahal, uang itu baru saja diambil saat pencairan 40 persen dana desa dari Bank Kalbar oleh M (Pelapor yang diketahui seorang kades).
Duit dana desa yang baru saja cair itu disimpan dalam kresek kemudian diletakan oleh AM di bangku penumpang tepatnya di belakang supir.
Mobil berisi uang ratusan juta rupiah itu ditinggal oleh M dan AM di depan toko Jaya Raya.
Kedua warga desa Sungai Pukat ini pergi ke rumah temannya karena ada keperluan.