Pasangan EUR/USD Berlanjut Tertekan, Intip Pelemahan Rupiah Pekan Akhir November

Pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat tipis 0,09% ke Rp 14.100 per dollar AS.

ILUSTRASI 

Ekspansi sektor manufaktur Perancis juga merupakan yang tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Untuk kinerja zona euro secara keseluruhan, indeks manufaktur mencatat kenaikan ke level 46,6 dari sebelumnya 45,9. 

Di sisi lain dari sektor jasa, Jerman mengalami pelambatan dari sebelumnya 51,6 di bulan Oktober menjadi 51,3 di bulan ini.

Perancis stagnan di angka 52,9, sementara zona euro melambat menjadi 51,5 dari sebelumnya 52,2.

Terkait pergerakan dollar AS, investor masih terus mencerna risalah pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) terbaru yang dirilis pada Rabu (20/11) yang menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak perlu memangkas suku bunga sekali lagi, kecuali terjadi penilaian ulang material dari prospek ekonomi.

Terkendali, Utang Luar Negeri Indonesia Triwulan II 2019 Tercatat Sebesar 391,8 Miliar Dolar AS

Sementara itu, data ekonomi AS yang ditunjukkan lewat Indeks Sentimen Konsumen mencapai 96,8 pada November, naik dari 95,5 pada Oktober, menurut laporan University of Michigan.

Sedangkan untuk Indeks Aktivitas Bisnis Jasa di AS yakni di 51,6 pada November, berada di atas posisi Oktober 50,6, menurut laporan lembaga riset IHS Markit.

Selanjutnya, PMI AS juga mencatatkan kenaikan menjadi 52,2 bulan ini dari sebelumnya 51,3 di Oktober. 

Secara teknikal, Nanang mengungkapkan pergerakan harga EUR/USD masih ditutup di bawah moving average13 dengan level terdekat yakni 1,1043. Indikator stochastic oscillators sudah dead cross atau bergerak turun. 

Selain itu, indikator RSI juga menunjukkan pergerakan ke arah turun. Sehingga, Nanang merekomendasikan jual untuk perdagangan Senin (25/11).

Di mana, pasangan kurs bakal bergerak di kisaran resistance 1,1130, 1,1084, dan 1,1044. Adapun untuk level support berada di 1,0980, 1,0430, dan 1,0880.

Rupiah Menguat 0,04 Persen di Level Rp 14.062 per Dolar AS

Nasib rupiah di pekan terakhir November

Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan pada pekan terakhir bulan November. Pekan lalu, kurs rupiah spot melemah 0,11% ke Rp 14.092 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs tengah Bank Indonesia pun menunjukkan pelemahan rupiah 0,22% dalam sepekan ke Rp 14.100 per dolar AS.

Belum adanya titik terang mengenai penyelesaian perang dagang AS dan China membuka peluang pelemahan rupiah berlanjut di pekan depan.

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved