Daud Yordan Sebut Tak Ada Ucapan Selamat Setelah Menang, Sebelumnya Minta Diundang Nonton Langsung

Padahal, kata Daud, kemenangan itu sekaligus menjadi catatan sejarah bagi dunia tinju Indonesia.

Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Nasaruddin
SURYA MALANG/Dya Ayu Wulansari
Daud Yordan bersama Ongen Saknosiwi saat menunjukan sabuk Juara Tinju Dunia IBA Kelas Bulu yang dia dapat, Minggu (17/11/2019) sore. 

Petinju kalbar, Daud 'Cino' Yordan mengatakan handphone miliknya sepi setelah dirinya sukses mengalahkan Michael Mokoena dalam perebutan gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO Oriental.

Hal itu menurutnya kontras dengan sebelum laga yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019) lalu.

Sebelum melakoni duel dengan Mokoena, Daud mengatakan ada banyak pejabat pemerintah, termasuk anggota legislatif yang menyampaikan dukungan bahkan meminta diundang untuk menonton langsung pertandingan.

Namun, setelah pertarungan usai, tidak ada satu pun dari mereka yang kembali menghubungi untuk sekadar memberi ucapan selamat.

"Bukan saya mau minta dihargai. Tapi kalau saya saja dibuat seperti ini, bagaimana dengan atlet-atlet lain, maaf, yang masih di bawah saya?," ujar Daud.

Melihat hal ini, Daud pesimis Kalimantan Barat mampu menelurkan atlet-atlet andalan lain di masa mendatang.

Tinju Dunia Deontay Wilder vs Luis Ortiz: King Kong Yakin Laga Melawan Deontay Wilder Berakhir KO

"Jika lima sampai sepuluh tahun yang akan datang kita tidak punya prestasi lagi, maka jangan heran. Sebab, para pemuda akan berpikir dua kali untuk jadi atlet," ungkap Daud Yordan.

Sampai saat ini, Daud Yordan juga menunggu respons Pemprov Kalimantan Barat terkait kemenangannya melawan Michael Mokoena.

Menurut Daud, pasca menang dalam duel perebutan gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO Oriental itu, belum ada satu pun pejabat dari Pemerintah Provinsi yang menginformasikan bakal ada acara penyambutan kepulangannya.

Padahal, kata Daud, kemenangan itu sekaligus menjadi catatan sejarah bagi dunia tinju Indonesia.

Daud adalah satu-satunya petinju Indonesia saat ini yang menyandang tiga gelar juara dunia di kelas berbeda.

Sejauh ini, kata Daud, hanya Bupati dan Wakil Bupati Kayong Utara yang sudah menghubungi dan menyatakan bakal menyambut kepulangannya ke kampung halaman.

"Sampai sekarang hape saya adem-adem saja ndak ada yang menghubungi. Dari kabupaten sudah, tapi yang provinsi diam-diam saja," kata Daud saat dihubungi Tribunpontianak.co.id, Selasa (19/11/2019) malam.

Rogoh Kocen Sendiri

Petinju Daud 'Cino' Yordan merogoh kocek sendiri untuk membiayai pembinaan atlet-atlet tinju seperti Sunardi Gamboa dan Hisar Mawan di sasananya di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved