Yohanes Ontot Kukuhkan Ketua DAD Tayan Hilir, Ini Pesan Yang Disampaikan

Victorianus Yanto Laung menyampaikan, Sebagai ketua terpilih ia ingin mengembangkan dan memperkuat DAD Tayan Hilir baik secara internal

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HENDRI CHORNELIUS
Ketua DAD Sanggau, Yohanes Ontot didampingi Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam, Sekretaris DAD Sanggau, Urbanus dan pejabat lainya saat memukul gong tanda ditutupnya Muadat pemilihan Ketua DAD masa bakti 2019-2024 di Aula Paroki Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Jumat (15/11/2019). 

SANGGAU - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot mengkukuhkan Ketua DAD Kecamatan Tayan Hilir, Victorianus Yanto Laung di Aula Paroki Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Jumat (15/11/2019).

Victorianus Yanto Laung terpilih melalui Musyawarah adat (Musdat) pemilihan Ketua DAD masa bakti 2019-2024.

Hadir juga Wakil Ketua DPRD Sanggau yang juga mantan Ketua DAD Tayan Hilir, Acam, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM Pemdes) Siron, Sekretaris DAD Sanggau, Urbanus, Perwakilan Forkopincam Tayan Hiliir, Penggurus DAD, Temenggung adat, Kades dan undangan lainya. Sebelum pengukuhan terlebih dahulu dilakukan upacara adat dayak.

Ketua DAD Kecamatan Tayan Hilir, Victorianus Yanto Laung menyampaikan, Sebagai ketua terpilih ia ingin mengembangkan dan memperkuat DAD Tayan Hilir baik secara internal maupun eksternal.

"Supaya kehadiran DAD dirasakan masyarakat adat dan seluruh masyarakat Tayan Hilir. Kemudian bisa berkerjasama dengan semua pihak, "katanya.

Welbertus Willy Lantik Pengurus DAD Kecamatan Belitang Hulu

Hadiri Hut GOW Ke 9, Ini Yang Disampaikan Bupati Sanggau

Ia menambahkan, bahwa DAD tak bisa berkerja sendiri, untuk itulah membutuhkan semua pihak, pemerintah, masyarakat adat dan seluruh masyarakat. "Karena itu dengan rendah hati saya memohon bantuan dan kerjasama kita semua,"tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Sanggau, Acam menitip pesan kepada Ketua DAD yang baru beserta jajaran penggurusnya, jadilah agen sosial untuk yang namanya Kamtibmas. Mampu membangun kerjasama dengan pemerintah.

"Sebagai sebuah lembaga sosial kemasyarakatan, mampu memposisikan diri sebagaimana layaknya sebuah lembaga sosial. Tetap ada aturan, ada jajaran yang lebih tinggi. Saya pikir pedoman ini perlu untuk dipahami dalam menjalankan roda organisasi, "ujarnya.

Ketua DPC Hanura Kabupaten Sanggau itu menambahkan, program-program prioritas atau lembaga silahkan untuk dirembuk dalam rapat perdana untuk penyusunan program baik jangka pendek maupun jangka panjang.

"Selamat bertugas kepada penggurus yang baru. Jabatan yang dipercayakan adalah jabatan sosial, sebagai sebuah jabatan sosial saudara juga harus memahami, menyadari, dan mengerti sedalam-dalamnya apa itu pekerjaan sosial. Agar tidak ada rasa kemudian hari menjadi sesuatu yang tidak nyaman, dikemudian hari menimbulkan sesuatu yang mengecewakan, "ujarnya.

Ketika kita sudah ditunjuk, lanjutnya, artinya kita berani bertanggungjawab untuk mengorbankan diri kepada yang namanya sosial. Selain itu juga kami dari masyarakat adat menitip pesan dengan harapan kepada lembaga ini.

"Untuk terus menggali, mengembangkan adat dan budaya. Ini suatu teori tetapi praktek dilapangan saudara-saudara akan menghadapi kompleksitas persoalan masyarakat. Sadari ini semua sejak awal agar saudara yang dipercayakan untuk mengemban tugas ini mampu menjalankan dengan penuh cinta, "ujarnya.

Mulailah, lanjut Acam sapaan akrabnya, membangun silahturahmi dengan berbagai pihak untuk membentuk kemitraan yang baik. Karena kunci adalah silahturahmi.

Sementara itu, Ketua DAD Sanggau yang Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengucapkan selamat kepada Ketua DAD Tayan Hilir yang baru dilantik dan terima kasih kepada penggurus DAD sebelumnya. Untuk itulah Ontot berharap agar jangan ada masyarakat adat dayak yang terpapar paham radikal.

"Tapi saya kira masyarkat adat dayak belumlah sampai disitu, cuman harus waspadai. Jangan ada yang ikut-ikutan dan dan ikut sama sekali, jangan sampai, "tegasnya.

Ontot menjelaskan, masyarakat adat dayak tetap harus berada didalam lingkaran lingkup negara kesatuan republik Indonesia dan berada dan tinggal di tengah-tengah berbagai keberagaman.

"Jadi bukan persoalan masyarakat adat ini terlalu eksklusif, tidak. Hanya kita ingin agar memberikan pencerahan bahwa kita beragam, ditengah-tengah masyarakat adat dayak ada orang melayu, jawa, cina, madura dan sebagainya. Nah dayaknya harus mampu hidup dan berada ditengah-tengah mereka, "ujarnya.

"Mengayomi, yang besar mengayomi yang kecil, yang kecil juga begitu. Saling menghormati besar kecil itu, ini tugasnya kita sebagai penggurus ini. Memberikan pemahaman, tidak terlalu destruktif, terlalu eksklusif di tengah-tengah masyarakat adat yang lain, "tambahnya.

Ontot menegaskan sampai hari ini masyarakat adat sudah sangat luar biasa dan memang mereka bisa hidup bersama dengan masyarakat yang lain. "Karena kalau saya lihat tak ada konflik-konflik sosial, "ujarnya.

"Tayan ini luar biasa, bukan lagi homogen tapi hetorogen karena perusahaan banyak, suku mana pun, agama mana pun masuk disini sebagai karyawan di perusahaan itu, "tambahnya.

Ontot berharap agar estapet kepemimpinan ketua DAD yang baru ini bisa berjalan dengan baik. Selain itu, Ontot juga berharap dengan penggurus yang baru, apa yang sudah dibuat yang lama ini yang baik dilanjutkan, ditingkatkan, dipertahankan.

"Yang kurang baik kita perbaiki, sehingga organisasi ini bisa berjalan seimbang antara yang lama dengan yang baru, "pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved