Bom di Medan
Terungkap Sering Chatting dengan Napi Teroris, Istri Bomber Medan Hendak Teror Bali
Dedi membeberkan, DA merencanakan aksi pengeboman di Bali bersama bersama seorang pria berinisial I.
Hal ini membuat dugaan bahwa terdapat jaringan teroris lama di balik bom bunuh diri itu.
Fakta mengejutkan lainnya dari penangkapan D, ia diketahui lebih dulu terpapar radikalisme dibandingkan sang suami.
"D diduga yang terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku (RMN)," kata Dedi.
Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Sumatera Utara Brigjen (Pol) Mardiaz Kusin mengatakan, RMN berubah sikapnya dalam waktu enam bulan terakhir.
Hal itu berdasarkan keterangan mertua RMN saat diperiksa polisi.
Menurut mertua RMN, menantunya tersebut sebelumnya tidak terlihat menganut paham radikal.
"Hanya dalam waktu enam bulan sudah berubah," kata Mardiaz.
Pasca-aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara dan melakukan penggeledahan di lima rumah, termasuk di rumah kontrakan RMN dan istri di Jalan Jangka, Marelan, hingga Belawan.
Mardiaz mengatakan, dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, istri RMN menyampaikan adanya kelompok-kelompok pengajian tertentu.
Namun, polisi belum bisa langsung menduganya sebagai kelompok radikal.
Polisi masih melakukan pendalaman.
Rumah-rumah tersebut diduga selama ini menjadi tempat pengajian, termasuk rumah pimpinan pengajian yang diikuti oleh pelaku dan istri.
"Di situ (di Gang Melati, Pasar 1 rel) ditemukan busur panah dari besi, pipa, kemudian ada fotokopi di situ, ada seruan-seruan khilafah," ujar Mardiaz.
Sementara itu, di sepeda motor pelaku yang tertinggal di depan Mapolrestabes Medan, ditemukan beberapa barang, di antaranya dua butir peluru kaliber 22.
RMN meledakan diri di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kota Medan, Sumut, pada Rabu pagi kemarin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/lingkungan-tempat-tinggal-pelaku-bom-bunuh-diri-di-medan.jpg)