Sutarmidji Optimis Daging Lokal Dapat Wujudkan Swasembada Daging Kalbar
"Karena potensi di Kalbar ini sangat besar, hanya masalahnya kita ini tidak serius." H Sutarmidji Gubernjur Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
Sutarmidji Optimis Daging Lokal Dapat Wujudkan Swasembada Daging Kalbar
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji berharap Kalbar bisa mandiri daging, demi mengurangi daging impor.
Hal ini disampaikan Sutarmidji di Festival Peternakan Pontianak dalam rangka memperingati Bulan Bakti Peternakan 2019" yang berlangsung di halaman UKM Center Universitas Tanjungpura, Minggu (3/11) .
Dalam sambutannya, Midji mengatakan Kalbar bisa menutupi kebutuhan daging import dengan dengan lokal hingga kebutuhan konsumsi danging hewan Kalbar bisa mandiri.
"Karena potensi di Kalbar ini sangat besar, hanya masalahnya kita ini tidak serius," ucapnya usai membuka Jalan Sehat yang digelar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Kalbar bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Peternakan Untan.
Midji mengakui Kalbar mampu mengembangkan peternakan sapi yang kompetitif.
Peternakan sapi, dinilainya memiliki tantangan yang tidak mudah, terlebih siklus perkembangannya memakan waktu yang tidak sedikit.
“Tiga tahun baru bisa beranak, hitungan ekonomisnya baru bisa dihitung enam tahun,” kata dia.
Baca: Muhammad Munsif: Kalbar Punya Tugas Wujudkan Swasembada Daging
Baca: Sutarmidji Imbau Petani Kalbar Gunakan Cara Modern
Baca: Gerindra Gabung Pemerintah, Pengamat: Duri dalam Daging
Namun ia juga memberi gambaran, soal ternak ikan. Biasanya di komplek perumahan terdapat fasilitas sosial (fasos), namun Midji minta jangan semuanya dibuat taman.
Midji menganjurkan untuk membuat kolam ikan, masyaralat bisa ramai ramai memeliharanya sementara dinas peternakan yang menyiapkan bibitnya.
"Harus begitu kalau mau serius dikelola bersama masyarakat," terangnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Rektor Universitas Tanjungpura, Dekan Fakultas Pertanian Untan, serta tokoh-tokoh dari dinas terkait.
Ketua Panitia Kegiatan, Duta Setiawan mengatakan, selain jalan sehat, berbagai lomba turut disajikan untuk masyarakat guna memeriahkan kegiatan ini.
Lomba yang dilaksanakan seperti lomba nasi goreng kalkun, kontes ayam pelung, lomba mewarnai bertemakan peternakan khusus untuk anak-anak, dan berbagai kegiatan seru lainnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah yang pertama kalinya dilaksanakan di pulau Kalimantan, yang diadakan sebagai wujud gebrakan baru guna memberikan edukasi untuk masyarakat khususnya pengetahuan di bidang peternakan.
"Tadi Gubernur Kalbar juga berpesan agar kegiatan berkaitan dengan peternakan lebih digencarkan lagi. Di sisi lain kita juga sudah mengkampanyekan di Kalbar tentang gizi protein hewani dengan tujuan memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi makanan sehat seperti daging, susu, telur, madu," jelasnya.
Adapun doorprize yang diberikan bagi peserta yang beruntung pada jalan sehat ISPI ini tergolong unik, yakni berbagai hadiah yang berkaitan dengan dunia peternakan.
Seperti hadiah utama satu ekor kambing, sepasang ayam kalkun, dua puluh ekor bebek, dan berbagai hadiah menarik lainnya.
Selain itu, kegiatan lain yang diadakan adalah makan gratis olahan peternakan, yakni ayam dan bebek bakar gratis yang disediakan sekitar 700 porsi dan semuanya ludes sebelum kegiatan berakhir.
Menurutnya, hal tersebut merupakan wujud antusias masyarakat yang diperkirakan mengikuti kegiatan berjumlah ribuan orang
"Bahkan dari gubernur hingga rektor semuanya memberi apresiasi. Terutama dalam membantu mensosisalisasikan tentang manfaat protein hewani bagi masyarakat.
Terlebih ini merupakan salah satu yang dijadikan perhatian dari Pak Gubernur saat ini," tuturnya.
Ke depan dia berharap agar sosialisasi yang sampai saat ini sudah tersampaikan oleh ISPI kepada masyarakat bisa terus bergulir.
"Kita ingin ISPI kedepannya bisa menjadi magnet bagi masyarakat untuk sadar dan paham tentang pentingnya peternakan dalam kehidupan," pungkasnya.
Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Garuda Wiko mengatakan Memperingati bulan bakti peternakan 2019, ia menyambut baik acara yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Kalbar bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Peternakan Untan.
"Tentu tujuan acara ini untuk lebih memperkenalkan potensi yang ada di Kalbar " ujarnya.
Target 6.000 Ton
Kepala Dinas Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat, M Munsif menargetkan produksi daging yang berasal dari sapi, kerbau, dan kambing tahun ini sebesar 6.000 ton.
“Jumlah target yang ada memang masih jauh dari angka kebutuhan daging Kalbar di tahun ini, sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan lokal. Kebutuhan daging kita 2019 sekitar 14 ribu ton. Sehingga jika kita melihat perkiraan produksi daging kita di tahun ini, bisa dibilang mengalami defisit,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Namun untuk memastikan stok daging mencukupi kebutuhan masyarakat Kalbar, pihaknya biasa mendatangkan sapi-sapi dari luar daerah, salah satunya yang berasal dari Kalteng.
“Biasanya, puncak permintaan hewan ternak tersebut, adalah saat Idul Adha. Banyaknya sapi-sapi yang didatangkan itu. Dari sana cukup untuk memenuhi permintaan konsumen, sehingga harganya pun dapat dikendalikan,” papar dia.
Selain mendatangkan sapi dari luar Kalbar, untuk memenuhi kebutuhan akan daging, lanjut dia, pemerintah telah menyiapkan daging beku, yang dalam hal ini distribusi nya diamanatkan kepada Bulog.
“Daging beku dapat menjadi pilihan masyarakat Kalbar untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Masyarakat dapat memilih untuk mengonsumsi daging segar atau daging beku. Kita kembalikan kepada selera masyarakat,” kata dia.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya secara umum stok daging bila ditambahkan dengan daging ayam dan itik, jumlah akan surplus.
Bila seluruhnya ditotal, produksi dagingnya mencapai 64 ribu.
“Jumlah tersebut sangat besar bila dibandingkan dengan kebutuhan daging di Kalbar. Dengan begitu stok daging untuk memenuhi protein hewani bagi masyarakat Kalbar, sebenarnya dapat dipenuhi secara lokal. Kembali lagi kepada pilihan masyarakat apakah lebih memilih daging sapi atau daging ayam,” kata dia. (ang)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak