Terkait Kelangkaan Elipiji 3 Kg, Sutarmidji: Tindak Pangkalan Nakal
Kalau distribusi elpiji terganggu karena perbaikan jembatan, harusnya SPBU juga terganggu
"Kalau tidak ada tindakan tegas Pertamina, sampai kapanpun tidak akan selesai urusan begini. Padahal bukan urusan susah sebenarnya,” tukas Midji.
Midji menyatakan, kuota pasokan elpiji dari Pertamina sebenarnya sudah cukup, bahkan lebih. Hanya saja terjadi indikasi permainan di tingkat agen dan pangkalan sehingga menyebabkan terjadinya kelangkaan.
"Kemarin itu ada tabung gas kosong dari Sungai Raya Dalam dibawa ke Kuala Dua. Untuk apa? Indikasinya kan pengoplosan. Kita belum tahu nih tempatnya di mana, kalau dapat atau ketahuan lihat saja nanti,” tandas Midji.
Ia menilai setiap kali ada disparitas harga antara subsidi dengan non subsidi yang terlalu jauh, maka disitu akan ada spekulan sehingga terjadi kelangkaan. Misalkan solar, tandas Midji, pasokannya melebihi dari yang diperkirakan.
“Sama juga dengan elpiji. Belum lagi ada tiga rumah makan pakai 90 tabung gas subsidi. Bayangkan, itu untuk 90 rumah tangga dipakai tiga rumah makan, ketahuan saat razia Pol PP dan Diskumdag. Harusnya hubungi polisi kalau terjadi demikian. Itu kan termasuk kejahatan ekonomi karena menjual dari HET, proses. Kapok orang, percayalah,” pungkasnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak