Peringati Sumpah Pemuda, SADAP Indonesia Selenggarakan Diskusi dan Musikalisasi Puisi

PR kita masih banyak, tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Mari sama-sama bergerak, mari sama-sama bekerja"

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Foto bersama Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia usai Diskusi, Musikalisasi Puisi, Lapak Baca serta akustik yang dilaksanakan di Canopy Center, Jl. Purnama II Pontianak. Senin, (28/10) malam. 

Peringati Sumpah Pemuda, SADAP Indonesia Selenggarakan Diskusi dan Musikalisasi Puisi

PONTIANAK -Sumpah Pemuda merupakan peristiwa bersejarah dalam rangkaian hidup bangsa Indonesia. Hal ini turut membuat Sumpah Pemuda yang terlaksana pada 28 Oktober 1928 dahulu selalu diperingati setiap tahunnnya.

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia bekerjasama dengan Enggang Media dan Canopy Center menyelenggarakan Diskusi, Musikalisasi Puisi, Lapak Baca serta akustik yang dilaksanakan di Canopy Center, Jl. Purnama II Pontianak. Senin, (28/10) malam.

Baca: Sutarmidji Harap Wisudawan Untan Jadi Pelopor Dalam Percepatan Pembangunan Kalbar

Baca: Belum Ada SK Penetapan Pimpinan Definitif, Suib: Kinerja DPRD Kalbar Terhambat

Dalam diskusi yang dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai organisasi dan komunitas serta pegiat literasi dan seni di Kalimantan Barat tersebut. Turut hadir Indra Dwi Prasetyo (Master of Education Monash University) sebagai pembicara.

Isa Oktaviani, founder SADAP Indonesia menyatakan tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk refleksi bersama anak muda agar mampu berbuat sesuatu untuk negeri

"Kegiatan ini bertujuan untuk refleksi bersama. Dulu para founding father kita punya cita-cita yang besar. Sekarang, kita bisa apa untuk negeri ini, "Ungkapnya

Ia juga menambahkan bahwa saat ini adalah saatnya pemuda untuk berkarya.

"Sebagai anak muda yang hidup di zaman teknologi, banyak hal yang bisa kita lakukan. Berkaryalah sesuai dengan fokus kita sekarang. Misalnya literasi, toleransi, anti korupsi, perempuan dan yang lainnya," Tambahnya

Sementara Indra, pemateri dalam diskusi menyatakan bahwa gerakan kita sekarang sama halnya dengan gerakan generasi zaman dulu

"Secara prinsip tidak ada yang berbeda antara generasi sekarang dan generasi hari ini. Jika dulu gerakan atas nama bangsa. sekarang gerakan kita untuk siapa, "ungkapnya

Lebih jauh, Indra juga mengajak para generasi muda untuk bergerak bagi bangsa.

"PR kita masih banyak, tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Mari sama-sama bergerak, mari sama-sama bekerja" pungkasnya.

 Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved