Gas LPG 3 Kg Langka! Sutarmidji Meradang, Bupati dan Wali Kota Diminta Cabut Izin Pangkalan Curang

Meminta Wali Kota, Bupati mencabut semua izin agen, pangkalan, atau pengecer jika mereka curang dalam pendistribusian LPG 3 kg.

TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalimantan Barat, H.Sutarmidji 

Gas LPG 3 Kg Langka! Sutarmidji Meradang, Bupati dan Wali Kota Diminta Cabut Izin Pangkalan Curang

PONTIANAK- Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji angkat bicara mengenai kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram yang terjadi akhir-akhir ini di Kalbar yang menyebabkan antrian panjang warga yang ingin membeli gas LPG.

Ia juga meminta pihak Pertamina untuk segera menangani masalah ini dan meminta Wali Kota, Bupati mencabut semua izin agen, pangkalan, atau pengecer jika mereka curang dalam pendistribusian LPG 3 kg.

Terkait masalah LPG 3 kg ini juga telah dibagikan Sutarmidji melalui akun instagram pribadi miliknya @bang.midji yang menggungah foto antrian warga saat mengantri pembelian gas LPG.

Baca: VIDEO: Satpol PP Sita 47 LPG Bersubsidi dari Pengecer Tak Berizin

Baca: Pertamina Sediakan 10.640 Tabung Elpiji 3 Kg Pada Operasi Pasar Selama 2 Hari

Baca: FOTO: Warga Mengantre untuk Beli LPG 3 Kg di Pangkalan Gas di Jalan Alianyang

"Pertamina mengurus LPG tak pernah beres , baru aman dua bulan sudah sangsot lagi, padahal yang ngurus anak muda."

"Saya minta wali kota dan bupati cabut semua izin agen, pangkalan, atau pengecer kalau mereka curang dalam pendistribusian Gas 3 kg."

"Semoga Pertamina segera tangani," tulis Midji pada caption foto yang ia bagikan di akun instagram pribadi miliknya.

Saat di konfirmasi oleh awak media terkait hal ini, ia mengatakan tidak tau dimana yang sangsotnya (kacau).

Sedangkan Pertamina bilang pasokan tidak berkurang bahkan terus bertambah.

"Kenapa sering terjadi seperti ini. Saya sudah sering katakan kepada mereka evaluasi jaringan distribusinya."

"Agen-agen yang tidak bisa menjawab wilayah dia cabut izinnya jangan dibiarkan kalau seperti ini tidak selesai urusannya," ujarnya saat ditemui di Hotel Mercure Pontianak, Kamis (31/10/2019).

"Nanti dua bulan genah gitu lagi. Tidak mungkin saya minta ganti GM nya, ini GM nya baru dua bulan ganti lagi."

"Masalah ini harus betul- betul ditangani dan harusnya dijaga. Kasian masyarakat sudah ngantri biayanya mahal belum lagi di daerah," tambahnya.

Ia mengatakan jika di daerah perkotaan harga gas LPG 3 kg hanya Rp 16 ribuan di daerah bisa mencapai Rp 25 ribu bahkan Rp 30 ribuan bagaimana masyarakat bisa hidup sejahtera.

"Saya minta ini betul- betuk di genahkan, kalau ada permainan itu cabut saja semuanya," ujarnya.

Ia juga meminta Pemerintah daerah harus mengatur dan Pertamina harus melakukan kordinasi dengan Pemda.

"Jangan mentang-mentang dia BUMN lalu seenaknya dia saja. Kalau sudah bermasalah masyarakat ke Pemda."

"Itu yang jadi masalah kita, makanya harus diselesaikan," ujarnya.

Ia mengatakan dalam hal ini tidak perlu investigasi yang harusnya dilakukan adalah menghitung agennya di distributornya dan pengecernya tanggung jawabnya di area itu berapa.

"Dalam hal ini bukan pengawasan yang kurang tapi alur distribusinya yang harus di evaluasi," pungkasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved