Tabung Elpiji Meledak di Kapal, Sembilan Korban Tersambar Api Derita Luka Bakar
Para korban dewasa antara lain Amran (54), Andri (20), Si Jan (54), Bujang (50), dan Herman yang belum diketahui usianya.
Empat dari sembilan korban itu dirujuk ke RS Agusdjam Ketapang karena kondisinya cukup parah.
Satu di antara yang dirujuk adalah anak berusia 10 tahun tersebut. Ia mengalami luka bakar sekitar 25 persen.
Sebagian di antaranya di wajah.
Pihak Puskesmas mengkhawatirkan saluran pernafasan anak itu terganggu akibat luka bakar.
Empat orang yang dirujuk tersebut sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Teluk Batang.
"Kalau yang terparah dari empat orang yang dirujuk itu luka bakarnya sekitar 38 persen," kata Ade.
Ade mengungkapkan, para korban dibawa ke Ketapang dengan menggunakan ambulans milik pemerintah daerah dan desa.
Mereka dibawa dengan melewati jalur darat.
Hingga Minggu sore, kata Ade, hanya tersisa satu korban yang masih dirawat di Puskesmas Teluk Batang.
Selain korban yang dirujuk, korban lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Ade belum dapat memastikan kondisi korban yang masih dirawat di Puskesmas, lantaran perawatan belum 1x24 jam.
"Yang pasti masih bisa kita tangani, masih mampu lah kita," ungkap Ade.
Melompat ke Sungai
Amran (54), nakhoda kapal yang membawa gas elpiji bersubsidi dan meledak di Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara mengaku kalau dirinya sempat melompat ke sungai setelah api menyambar dirinya.
Saat ini Amran masih terbaring lemas di ruang bedah RSUD Agoesdjam Ketapang.