BREAKING NEWS - Penutupan Jembatan Kapuas II Diundur, Dinas PUPR Kalbar Ungkap Penyebabnya

Pengunduran pemasangan bracing itu disebabkan karena kondisi hujan yang sedang mengguyur kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/MUZAMMILUL ABRORI
Kondisi hujan sebabkan Perencanaan penutupan Jembatan Kapuas II yang berada di jalan Mayor Alianyang, kabupaten Kubu Raya, guna pemasangan Bracing atau ikatan angin diundur hingga besok, Minggu (13/10/2019). 

BREAKING NEWS - Penutupan Jembatan Kapuas II Diundur, Dinas PUPR Kalbar Ungkap Penyebabnya

KUBU RAYA - Perencanaan penutupan Jembatan Kapuas II yang berada di jalan Mayor Alianyan, kabupaten Kubu Raya, guna pemasangan Bracing atau ikatan angin, diundur hingga besok, yakni pada Senin (14/10/2019).

Pengunduran pemasangan bracing itu disebabkan karena kondisi hujan yang sedang mengguyur kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya.

Plt Kabid Bina Marga PUPR Kalbar, Syarif Amin menjelaskan, awalnya perencanaan penutupan Jembatan Kapuas II yang seharusnya dimulai pada Minggu (13/10/2019).

Namun tidak bisa dilakukan, karena disebabkan cuaca yang tidak mendukung.

Baca: Penutupan Jembatan Kapuas II, Pemerintah Bersama Pihak Terkait Siapkan Personel

Baca: Tak Ada Pilihan, ALFI Setujui Penutupan Jembatan Kapuas II Demi Hindari Kerugian Lebih Besar

Baca: Jembatan Kapuas 2 Bakal Ditutup Total Selama 12 Jam

"Semua petugas dilapangan sudah siap, ada 10 teknisi yang sudah siap, kemudian dari pengawas dinas PU, Satpol PP Provinsi, Dinas Perhubungan Provinsi, dan Kepolisian dari Polda Kalbar, serta peralatan pengaman semua sudah siap semua. Namun, saat ingin kita melakukan pergantian itu cuaca tidak mendukung, hujan turun dengan lebat," jelasnya saat diwawancarai pada Minggu (13/10/2019).

Dikatakannya, dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung seperti ini.

Maka pergantian bracing pun tidak bisa dilakukan. Karena ia mengatakan, bila pergantian tersebut tetap dilakukan, maka itu akan beresiko saat pengerjaan.

"Bila kita paksakan dalam pemasangan, maka ditakutkan hal-hal yang tidak diinginkan. Karena untuk menaikkan bracing itu keposisi semula tidak mungkin karena licin, kemudian resiko yang kedua rawan setrum. Jadi bila ada petir atau sebagainya, akan membahayakan tim teknisi," terangnya.

Sebelumnya, diberitakan sehubungan dengan bracing atau ikatan angin untuk Jembatan Kapuas II sudah tiba di Pontianak setelah dipesan sekitar tiga bulan lalu pada PT Bukaka.

Pihak Bina Marga PUPR Provinsi Kalbar melakukan rapat koordinasi untuk pengerjaan pemasangannya antar lintas instansi seperti, Kepolisian, Kejati Kalbar, Dishub Provinsi dan Kota Pontianak, ALFI dan pihak terkait lainnya.

Plt Kabid Bina Marga PUPR Kalbar, Syarif Amin menjelaskan berdasarkan identifikasi bracing yang harus diganti karena ditabrak tronton yang membawa mesin milik perusahaan sawit waktu itu sebanyak 42 batang.

Pihaknya memesan pada PT Bukaka sebanyak 50 batang, lebihnya sebagai cadangan.

Baca: PUPR Kalbar Gelar Rapat Koordinasi Pemasangan Bracing Jembatan Kapuas II

Baca: VIDEO: Mediasi Forkopimda dan Pemilik Bangunan yang Menghambat Jalan Penghubung Jembatan Landak II

Bracing dibeli oleh PT Labua Intermoda sebagai pihak uang bertanggungjawab karena menabraknya dan Pemprov Kalbar tidak mengeluarkan biaya sama sekali dalam kasus ini.

Bahkan pemasangan juga ditanggung oleh PT Labua.

Rapat koordinasi kali ini menghasilkan kesepakatan bahwa proses pemasangan akan dimulai pukul 12.00 siang hingga 00.00 malam.

"Selama proses pemasangan bracing itu, kita sepakati lalulintas kita tutup total. Kenapa kita tutup, karena mempertimbangkan keselamatan pengendara dan keamanan," ucap Syarif Amin saat diwawancarai setelah kegiatan Rakor, Rabu (9/10/2019).

Ia menegaskan penutupan secara total arus lalulintas saat proses pengerjaan dari jam 12 siang hingga 12 malam berdasarkan kajian bersama. Sementara arus lalulintas dialihkan pada Jembatan Kapuas I dan penyeberangan fery.

Waktu penutupan lalulintas secara total di Jembatan Kapuas II disebutnya menunggu persetujuan Gubernur Kalbar.

Namun ia memastikan akan dilakukan dalam waktu dekat, minggu ini atau minggu depan.

"Kami minta izin pada Pak Gubernur, kalau sudah ok kita langsung kerjakan. Pada intinya kita sudah siap kerja," ujar Amin.

Pihak kepolisian siap mengamankan arus lalulintas selama Jembatan Kapuas II ditutup.

"Prediksi kami pemasangan ini memakan waktu 20 hari, jika jembatannya buka tutup. Tapi kalau tutup total maka akan lebih cepat pengerjaannya dengan melipat gandakan teknisi menjadi tiga grup," jelas Syarif Amin.

Pasalnya pemasangan bracing awalnya dengan sistem buka tutup hanya bisa tiga batang perhari, apabila tutup total maka bisa diatas enam batang dengan tiga grup.

"Sehingga waktu kita bisa perpendek atau berkurang satu minggu, bahkan kalau bisa dikerjakan satu minggu," tegasnya.

Pemasangan bracing ini menggunakan sistem buka satu, pasang satu.

Hal itu dikarenakan apabila dibuka sekaligus akan membuat kerangka melar atau melebar.

"Prosesnya kita lakukan manual, karena tidak dibuka sekaligus. Kalau dibuka sekaligus besinya akan melar, karena itu besi galpanis, buka satu, pasang satu," tambahnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved