Penanggulangan Karhutla Kayong Utara, Ini Sejumlah Kendala yang Dihadapi Tim Pemadam

Di lain sisi, kata Andri, jumlah personel yang mereka miliki pun sangat terbatas. Manggala Agni Kayong Utara hanya mempunyai 15 personel.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ADELBERTUS CAHYONO
Warga melihat gedung SD Fillial SDN 7 Semanai yang terbakar akibat Karhutla di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Minggu (15/9/2019). 

Penanggulangan Karhutla Kayong Utara, Ini Sejumlah Kendala yang Dihadapi Tim Pemadam

KAYONG UTARA - Kepala Regu Manggala Agni Kayong Utara, Andri Susanto mengungkapkan sejumlah kendala yang mereka alami selama memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) beberapa waktu lalu.

Menurut Andri, beberapa kendala tersebut antara lain kurangnya debit air, akses jalan menuju lokasi Karhutla yang sulit ditembus kendaraan roda empat, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan.

"Contoh saat pemadaman di Desa Medan Jaya, air juga digunakan untuk keperluan dua desa, yaitu Medan Jaya dan (Teluk) Melano, sehingga kebakaran meluas," kata Andri kepada Tribun, Kamis (3/10/2019).

Baca: VIDEO: Penampakan Ikan Tapah di Lokasi Karhutla Mempawah, Predator Air Tawar jadi Sumber Penghasilan

Baca: Bupati Sintang Resmi Buka Workshop Agroforestri, Cegah Karhutla

Di lain sisi, kata Andri, jumlah personel yang mereka miliki pun sangat terbatas.

Manggala Agni Kayong Utara hanya mempunyai 15 personel.

Sementara wilayah kerja mereka mencakup satu kabupaten.

Disamping itu, Andri mengungkapkan, mereka pun belum mempunyai mobil tanki yang dapat digunakan saat sumber air di dekat lokasi Karhutla terbatas.

"Alhamdulillah sekarang sudah terjalin kerjasama yang baik antara instansi terkait dalam penanggulangan Karhutla," ungkap Andri. (*)
 
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved