Liputan Khusus
Ditanya Kemungkinan Jadi Menteri, Erick Thohir Mantan Presiden Inter Milan: Memang Saya Superman?
Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan, dirinya kembali ke dunia bisnis dan olah raga selepas pembubaran TKN Jokowi-Ma'ruf.
Sama dengan industri media juga harus berubah bisnis modelnya.
Sebuah negara pun dengan kondisi yang ada hari ini harus merubah strateginya.
Seperti Amerika dan China, karena mereka tidak mau nomor dua.
Atau misalnya Jepang dan Korea karena sejarah kan, kasus perang dunia ke-II, tapi Jepang sendiri ya udah tidak usah dagang kita, toh pertumbuhan Jepang masih tumbuh satu koma, tapi Jepang mengambil strategi yang lain.
Konsep atau kontribusi apa yang Anda sampaikan kepada pemerintahan Jokowi terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur?
Saya rasa begini, ibu kota baru itu, visi beliau ingin menjadi protype kota baru di Indonesia yang menurut baca-baca (analisis) saya dan apa yang dipresentasikan, bahwa ibu kota baru ini tidak hanya kota pemerintahan, tetapi juga tetap ada pertumbuhan ekonominya, terutama di industri digital, kayak Silicon Valley. Itu yang saya baca.
Dan di situ juga akan dibangun universitas yang terbaik, rumah sakit yang terbaik, karena bagian juga metode perubahan culture yang baru.
Artinya apa? Semua yang ada di situ akan menjadi environmental friendly.
Dengan adanya electrical car baru, public transportation, interkoneksi infrastruktur yang akan dikelilingi dengan tempat hijau.
Saya rasa tidak ada kota itu di Indonesia hari ini. Dan kalau itu kota akan jadi bagus sekali karena ini the future city of Indonesia.
Apalagi, di kanan kirinya ada Samarinda dan Balikpapan, bukan sesuatu daerah baru yang benar-benar baru, karena Samarinda dan Balikpapan itu kota bagus.
Dan kalau kita lihat Kalimantan total penduduknya baru 6 persen dari total penduduk Indonesia. Jadi, perlu pembangunan baru.
Menurut data-data, Pulau Jawa sudah sangat berat jika tidak pertumbuhannya di-balance dengan beberapa kota lain.
Kalau di Amerika dan China minimum ada 7 hingga 8 kota besar pendukung. Seperti Amerika ada Los Angeles, New York, Chichago, Washington DC, Boston, banyak kota-kota di sana. Kalau di Indonesia, baru Jakarta Surabaya, Jakarta Surabaya.
Jika mengacu konsep Anda, apakah nantinya universitas dan rumah sakit di ibu kota baru akan berbeda dengan yang ada di Jakarta sekarang?
Ini saya tidak bisa mengatasnamakan beliau (Presiden Jokowi) dan kementeriannya.
Cuma yang saya bayangkan, bagaimana sekarang contoh misalnya orang berbondong-bondong ke Singapura dan ke Malaysia untuk berobat.
Kenapa tidak dibalik orang Singapura dan Malaysia berobat di situ dan pendidikan sama di ibu kota yang baru?
Sekarang itu pendidikan di Indonesia harus diubah. Kebetulan, saya Alhamdulillah diberikan kesempatan sharing di UGM.
Ada ratusan mahasiswa yang datang ke acara itu, (sharing) tentang bagaimana kita bicara 4.0. Berarti, perubahan sistem edukasi di Indonesia ini akan berubah juga.
Demikian hasil wawancara Tribun dengan Erick Thohir!!! (*)