Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad Angkat Suara Tentang Rusuh di Wamena Papua, UAS Sampaikan dengan Suara Bergetar
Ustadz Abdul Somad Angkat Suara Tentang Rusuh di Wamena Papua, UAS Sampaikan dengan Suara Bergetar
Saudara-saudaraku di manapun di Nusantara yang bisa membantu, bantu.
Dengan uang kita.
Yang tak bisa (dengan uang), dengan doa.
Doakan dari jauh.
Mudah-mudahan saudara kita, saya hanya sebut Minangkabau, Makassar, Bugis, dan Jawa karena ini (bangsa) yang paling banyak merantau.
Tapi, suku-suku yang lain, kita adalah Nusantara.
Mudah-mudahan, kita tetap disatukan oleh kebhinekaan.
Disatukan oleh Laa ilaha illallah Muhammadar Rasulullah.
Bagi yang seagama, berdoalah, kita disatukan oleh Laa ilaha Illallah.
Bagi yang tidak (seagama), bersatulah, kita disatukan oleh Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Terima kasih.
Assalamualaykum warahmatullahi wabaraktuh.
(Orang) Minang tak pernah kalah.
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul Suara Ustadz Abdul Somad UAS Bergetar Tanggapi Rusuh Wamena: Kita Disatukan oleh Pancasila.
Editor: haerahr
Peristiwa Tak Biasa
Ustadz Abdul Somad mengungkap sebuah peristiwa tak biasa yang terjadi saat seorang sahabat Rasulullah SAW meninggal dunia.
Sahabat Rasulullah SAW itu bernama Abdullah bin Abu Quhafah atau terkenal dengan nama Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Abu Bakar Ra juga orangtua ummul mukminin, 'Aisyah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.
UAS menjelaskan, sebelum meninggal dunia, Abu Bakar Ra sudah berpesan jika dirinya meninggal dunia pada malam hari, jangan tunda pemakaman sampai besok paginya.
Wasiat Abu Bakar lainnya adalah, kalau dirinya meninggal dunia, bawa jenazahnya ke pintu makam Rasulullah SAW.
Setelah itu ucapkan salam di pintunya.
""Ya Rasulullah ini jenazah Abu Bakar minta izin kepada engkau wahai Rasulullah SAW," kata UAS menirukan pesan Abu Bakar Ra.
Dalam pesannya, Abu Bakar mengatakan, kalau pintu terbuka, masukkan jenazahnya.
Sementara kalau pintu tidak terbuka, Abu Bakar berpesan agar dirinya dimakamkan di Baqi' yang terletak di samping masjid Nabawi.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, Abu Bakar Ra meninggal dunia di malam hari.
Sesuai wasiat yang disampaikannya, para sahabat langsung memandikan dan mengkafani Abu Bakar.
Abu Bakar Ra selanjutnya mereka bawa ke depan pintu makam Nabi SAW sesuai dengan pesan wasiatnya.
"Assalamualaika ya Rasulullah. Ini Abu Bakar Siddiq minta izin," cerita Ustadz Abdul Somad.
Apa yang selanjutnya terjadi? "Jatuh gembok dari pintu makam Nabi SAW. Pintu makam itupun terbuka," kata Ustadz Abdul Somad.
Karena pintu terbuka, jenazah Abu Bakar kemudian langsung dibawa ke dalam sesuai pesannya.
"Apa maknanya? Di Jabal Tsur dulu mereka berdua saat dikejar kafir Quraisy," kata UAS.
"Di Madinah 10 tahun bersama berjuang dan sampai dikuburpun masih juga tetap berdekatan," ujar UAS.
"Makanya kalau kita tegak di depan makam Rasulullah, kita mengucapkan assalamualaika ya Rasulullah," kata UAS.
"Melangkah satu langkah, assalamualaika ya Abu Bakar Siddiq, melangkah satu langkah lalu mengucapkan assalamualaika ya Umar Ibn Khattab," pungkas Ustadz Abdul Somad.