Jakarta Travel Fair 2019
Tak Harus ke Bali, Cukup ke Jakarta
Sekarang ini yang lagi tren MRT, LRT. Transportasi publik ini tak hanya jadi magnet orang Jakarta sendiri, tapi juga orang luar.
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Tak Harus ke Bali, Cukup ke Jakarta
Tahun ke-4 pelaksanaan Jakarta Travel Fair (JTF) di Kota Pontianak selalu menampilkan sesuatu yang unik. Kali ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta memboyong Abang None hingga makanan khasnya Kerak Telor ke area pameran di Ayani Megamal, 27-29 September 2019.
Pesona Jakarta memang tak ada habisnya, dari pusat perbelanjaan, wisata alamnya, budaya, edukasi, hingga kuliner. Berbagai tempat wisata di Jakarta juga merupakan ikon daerah, cocok untuk pelancong pemula yang ingin mendapat pengalaman terbaik, terutama jika waktu liburan hanya sedikit.
Baca: Promo JTF, Terbang ke Jakarta PP Plus Menginap 4 Hari 3 Malam Hanya Rp 1,73 Juta
Baca: Apresiasi JTF, Natalia: Manfaatkan Potensi Alam untuk Menarik Orang ke Kalbar
Director of Sales The Media Hotel & Towers, Nuriko Sari, mengatakan masyarakat tidak mesti jauh-jauh ke Bali. Pesona Bali pun bisa ditemukan di Jakarta. Ada Kepulauan Seribu yang memiliki destinasi wisata yang unik dan indah. Tak hanya itu, bahkan sudah banyak hotel bercita rasa Bali hadir di Jakarta.
“Mau apa aja semua ada di Jakarta jadi gak perlu kemana-mana. Di situ ada Water sport, kapal pinisi. Untuk keluarga yang ingin berlibur bersama anak-anaknya bisa mampir ke Ancol, lengkap juga di sana wahana bermainnya ada Sea World, gondola, Atlantis,” kata Nuriko yang ikut partisipasi dalam JTF 2019 di Pontianak.
Menurutnya event JTF penting bagi mereka karena selain ingin terus mengenalkan banyak hal tentang Jakarta kepada warga Pontianak, juga mengedukasi bahwa di Jakarta memiliki banyak museum. Dia berharap orang luar tahu Jakarta tidak hanya sebagai tempat belanja saja. Sementara wisatawan Mancangera datang ke sana yang dituju adalah museum.
Ingin kenal aneka kain se Indonesia ada di Museum Tekstil, lalu Jakarta punya Museum Wayang yang memamerkan n berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia. Untuk yang sekarang yang hits, Museum 3D di Kota Tua Jakarta yang diincar para milenial sebagia spot Instagramable.
“Sekarang ini yang lagi tren MRT, LRT. Transportasi publik ini tak hanya jadi magnet orang Jakarta sendiri, tapi juga orang luar. Selain karena harganya murah dan bisa pakai uang elektronik aksesnya pun bisa kemana-mana,” ujarnya.
Untuk kali ini The Media Hotel & Towers memberikan kupon diskon hotel 8 persen hingga Rp 1 juta untuk periode boking sampai dengan 31 Oktober 2019, sementara periode menginapnya bisa kapan saja.
Maskapai yang turut hadir di JTF adalah Sriwijaya Group. Staf Customer Service Assistant, Harry Muliana menyebutkan peluang emas bisa diraih warga Pontianaj yang ingin terbang dan berlibur ke Jakarta. Oleh karena akan ada One Hour Crazy Sales.
Promo ‘gila-gilaan” ini akan mampir pada Sabtu (28/9) khusus pukul 19.00-20.00 WIB.
“Kita akan tawarkan tiket hanya Rp 900an ribu untuk rute Pontianak-Jakarta. Kalau normalnya harga tiket rute tersebut Rp 1,3 juta. Ini untuk periode terbang 29 September hingga 19 Desember 2019,” ujar Harry.
Untuk rute ke Jakarta dari Pontianak, Sriwijaya memiliki 3 flight sehari (Sriwijaya dan Nam Air). Sementara total dalam sehari ada 13 flight dari grup maskapai tersebut.
District Manager Lion Air Pontianak, Lukman Nurjaman, menjelaskan JTF 2019 merupakan kali pertama bergabung. Ia mengaku optimistis dengan penjualan tiket melalui ajang JTF selain juga mempromosikan rute baru Pontianak-Kulonprogo.
“Khusus JTF kita tawarkan harga Rp 754 ribu. Sangat hemat, karena biasanya harga tiket Lion untuk rute ke Jakarta itu sekitar Rp 900an ribu,” kata Lukman.
Hotel Manager Amaris, Aguswandi, mengatakan partisipasi mereka karena ingin mempromosikan Hotel Amaris Mangga Besar-Jakarta. Untuk harga kamar yang ditawarkan pun sangat kompetitif.
“Kami senang bisa berpartisipasi dan mengenalkan ke pengunjung terkait hotel yang bisa jadi referensi menginap selama di Jakarta,” ujar Aguswandi.
Belajar Membatik hingga Belanja ‘Khas Jakarta’
Dalam expo tersebut, ada spot mencanting kain batik persembahan dari Museum Tekstil Jakarta. Mencanting adalah proses penggambaran pola menggunakan lilin malam yang bertujuan agar saat pewarnaan pola yang di beri malam tidak terkena warna. Hanya saja, untuk pengunjung Ayani Megamal, mencanting mengikuti pola yang telah ada.
Pemandu Museum Tekstil Artanti Ritasari menjelaskan stan batik ini ditujukan untuk mempromosikan batik Nusantara, khususnya Jakarta yang telah disahkan oleh UNESCO sepuluh tahun silam. Ia menyampaikan jika Batik Betawi memiliki motif Ondel-ondel, Monas, Kerak Telor yang menjadi ikon masyarakat Betawi.
“Di sini kita ingin mengenalkan Museum Tekstil yang menyimpan ribuan jenis kain batik dari seluruh Indonesia. Di Museum tak hanya mendisplay tapi juga melaksanakan kegiatan fashion show dan lainnya,” jelas Artanti yang sudah menekuni membatik selama satu dasawarsa.
Tak ketinggalan stan oleh-oleh “Khas Jakarta” yang menawarkan ragam produk dari makanan hingga souvenir dan aksesoris hand made. Owner Khas Jakarta, Luky Handayani, bercerita pusat oleh-oleh ini sudah hadir sejak 2016 lalu.
Toko offlinenya ada di kawasan Thamrin City Lt1 dan Kantor Pos Kota Tua. Selama JFT 2019, dirinya menjual minuman Bir Pletok, akar kelapa, biji ketapang, serta dodol. Sementara untuk online, UMKM Binaan DKI Jakarta ini sudah menjual produk tersebut lewat marketplace.
“Itu untuk yang suka makanan, kalau yang senang mengoleksi tas tangan, Khas Jakarta punya produk cantik yang bisa dipakai untuk beraktivitas,” tandasnya.
Endradjaja Wahyu perwakilan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menjelaskan pemilihan Kota Pontianak sebagai pelaksanaan event karena melihat potensi dan animo yang ditunjukkan masyarakat Pontianak dan Kalbar pada umumnya sangat besar.
Berdasarkan data untuk flight saja sehari Jakarta-Pontianak hingga 20 flight dengan rata-rata okupansinya 80 persen.
“Ini merupakan kali keempat kami melaksanakan event serupa di Pontianak. Dahulu, namanya itu Jakarta Tourism Expo, sekarang kita ganti jadi Jakarta Travel Fair. Sekarang ini DKI Jakarta dari sektor jasa sangat besar sumbangsih terhadap PAD,” ungkap Endradjaja.
Menurutnya jumlah kunjungan ke Jakarta per tahunnya mencapai 34,1 juta. Lewat JTF, konsumen bisa mendapatkan paket wisata lebih murah karena masing-masing peserta bekerjasama dan bersinergi dengan memberikan harga promo kepada masyarakat.
“Inilah satu di antara keuntungan melakukan perjalanan wisata melalui sistem paket an ini juga menjadi tren di dunia pariwisata wisata internasional dan diharapkan pelaksanaan JTF 2019 di Pontianak akan mampu meningkatkan mobilitas wisatawan di kedua daerah yakni Jakarta dan Pontianak,” ujar Endradjaja.
Satu di antara pengunjung yang datang di arena JTF, Hermiati, mengaku terkesan dengan expo yang ditampilkan. Menurut ibu tiga anak ini, informasi yang disampaikan dalam JTF sangat berguna terutama untuk dirinya yang ingin merencanakan liburan keluarga saat musim libur sekolah akhir tahun ini.
“Liburan ke Jakarta itu seru, karena selain tidak terlalu jauh fasilitas sangat lengkap. Apalagi jika pergi membawa anak-anak tentu mereka inginnya wahana bermain yang di sana itu sudah ada. Tinggal cari hotel yang dekat dengan kawasan objek wisatanya. Nah, di sini kita dapat penawaran bagus dari hotel-hotel. Bahkan di beberapa waktu tertentu ada promo harga tiket pesawat. Ini pun penting, mengingat, harga tiket kan masih mahal,” jelasnya. (nina soraya)