Jakarta Travel Fair 2019

Tak Harus ke Bali, Cukup ke Jakarta

Sekarang ini yang lagi tren MRT, LRT. Transportasi publik ini tak hanya jadi magnet orang Jakarta sendiri, tapi juga orang luar.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUN PONTIANAK/NINA SORAYA
Pengunjung mencari informasi di Jakarta Travel Fair (JTF) di lantai dasar Ayani Mega Mall, Pontianak, Jumat (27/9/2019). JTF berlangsung sejak 27-29 September 2019. 

Hotel Manager Amaris, Aguswandi, mengatakan partisipasi mereka karena ingin mempromosikan Hotel Amaris Mangga Besar-Jakarta. Untuk harga kamar yang ditawarkan pun sangat kompetitif.

“Kami senang bisa berpartisipasi dan mengenalkan ke pengunjung terkait hotel yang bisa jadi referensi menginap selama di Jakarta,” ujar Aguswandi.

Belajar Membatik hingga Belanja ‘Khas Jakarta’

Dalam expo tersebut, ada spot mencanting kain batik persembahan dari Museum Tekstil Jakarta. Mencanting adalah proses penggambaran pola menggunakan lilin malam yang bertujuan agar saat pewarnaan pola yang di beri malam tidak terkena warna. Hanya saja, untuk pengunjung Ayani Megamal, mencanting mengikuti pola yang telah ada.

Pemandu Museum Tekstil Artanti Ritasari menjelaskan stan batik ini ditujukan untuk mempromosikan batik Nusantara, khususnya Jakarta yang telah disahkan oleh UNESCO sepuluh tahun silam. Ia menyampaikan jika Batik Betawi memiliki motif Ondel-ondel, Monas, Kerak Telor yang menjadi ikon masyarakat Betawi.

“Di sini kita ingin mengenalkan Museum Tekstil yang menyimpan ribuan jenis kain batik dari seluruh Indonesia. Di Museum tak hanya mendisplay tapi juga melaksanakan kegiatan fashion show dan lainnya,” jelas Artanti yang sudah menekuni membatik selama satu dasawarsa.

Tak ketinggalan stan oleh-oleh “Khas Jakarta” yang menawarkan ragam produk dari makanan hingga souvenir dan aksesoris hand made. Owner Khas Jakarta, Luky Handayani, bercerita pusat oleh-oleh ini sudah hadir sejak 2016 lalu.

Toko offlinenya ada di kawasan Thamrin City Lt1 dan Kantor Pos Kota Tua. Selama JFT 2019, dirinya menjual minuman Bir Pletok, akar kelapa, biji ketapang, serta dodol. Sementara untuk online, UMKM Binaan DKI Jakarta ini sudah menjual produk tersebut lewat marketplace.

“Itu untuk yang suka makanan, kalau yang senang mengoleksi tas tangan, Khas Jakarta punya produk cantik yang bisa dipakai untuk beraktivitas,” tandasnya.

Endradjaja Wahyu perwakilan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menjelaskan pemilihan Kota Pontianak sebagai pelaksanaan event karena melihat potensi dan animo yang ditunjukkan masyarakat Pontianak dan Kalbar pada umumnya sangat besar.

Berdasarkan data untuk flight saja sehari Jakarta-Pontianak hingga 20 flight dengan rata-rata okupansinya 80 persen.

“Ini merupakan kali keempat kami melaksanakan event serupa di Pontianak. Dahulu, namanya itu Jakarta Tourism Expo, sekarang kita ganti jadi Jakarta Travel Fair. Sekarang ini DKI Jakarta dari sektor jasa sangat besar sumbangsih terhadap PAD,” ungkap Endradjaja.

Menurutnya jumlah kunjungan ke Jakarta per tahunnya mencapai 34,1 juta. Lewat JTF, konsumen bisa mendapatkan paket wisata lebih murah karena masing-masing peserta bekerjasama dan bersinergi dengan memberikan harga promo kepada masyarakat.

“Inilah satu di antara keuntungan melakukan perjalanan wisata melalui sistem paket an ini juga menjadi tren di dunia pariwisata wisata internasional dan diharapkan pelaksanaan JTF 2019 di Pontianak akan mampu meningkatkan mobilitas wisatawan di kedua daerah yakni Jakarta dan Pontianak,” ujar Endradjaja.

Satu di antara pengunjung yang datang di arena JTF, Hermiati, mengaku terkesan dengan expo yang ditampilkan. Menurut ibu tiga anak ini, informasi yang disampaikan dalam JTF sangat berguna terutama untuk dirinya yang ingin merencanakan liburan keluarga saat musim libur sekolah akhir tahun ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved