Eka Alvira Raih Peraih IPK Terbaik Akfar Mengaku di Luar Ekspektasi

Ia menceritakan selama ini kuliah di bidang Farmasi memang sulit, tapi kalau terus belajar semua akan semakin terasa ringan.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Didit Widodo
istimewa
Eka Alvira Raih Peraih IPK Terbaik Akfar Yarsi Pontianak pada saat wisuda Program Diploma dan Ners Tahun Akademik 2018/2019. Acara wisuda berlangsung di Gedung Qubu Resort Kubu Raya, Selasa (24/9/2019). 

Wartawan Tribun pontianak, Anggita

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Eka Alvira Gusvihariadi Putri (20), meraih predikat lulusan terbaik 1 mahasiswa Akademi Farmasi (Akfar) Yarsi Pontianak pada saat wisuda Program Diploma dan Ners Tahun Akademik 2018/2019. Acara wisuda berlangsung di Gedung Qubu Resort Kubu Raya, Selasa (24/9/2019).

Ia mengatakan, apa yang telah ia raih hari ini memang di luar ekspektasinya. Karena memang dari awal dirinya hanya menargetkan untuk lulus dengan IPK di atas 3.00.

Ia menceritakan bahwa selama ini kuliah di bidang Farmasi memang sulit, tapi kalau terus belajar semua akan semakin terasa ringan dan lama kelamaan menjadi terbiasa.

"Kuncinya adalah punya rasa ingin tahu yang besar. Saya rasa itu yang mendorong saya bisa mendapatkan predikat lulusan terbaik dengan IPK 3.88," ujarnya.

Ia mengatakan apa yang telah ia capai tidak membuatnya berhenti untuk terus belajar. Ia
berencana akan melanjutkan pendidikan ke jenjang sslanjutnya yaitu S1 .

Ia juga berpesan untuk adik-adik tingkatnya agar terus belajar dan lakukan sesuatu dengan sungguh dengan tekun.

"Kuncinya, kuliah di farmasi banyak membuat laporan jangan malas malas mengerjakan laporan dan jangan menunda kalau bisa harus selalu belajar ," ujarnya.

Pengalaman lainnya saat kuliah di Akfar Yarsi Pontianak sebagai tenaga kesehatan , ia sempat mengira dirinya hanya akan belajar tentang obat saja. Namun ternyata yang ia dapatkan jauh lebih dari itu.

" Di farmasi saya juga belajar tentang kimia, kosmetik, mikrobiologi, manajemen, dan masih banyak lagi. Bagi saya setiap praktek yang saya lakukan adalah pengalaman yang menarik karena pada saat praktek rasanya seperti mengerjakan sesuatu yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya," teragnya.

Ia mencontohkan ketika ia melakukan praktik membuat kosmetik sendiri, dan saat praktek farmakologi menguji khasiat obat maupun tanaman obat dan berinteraksi langsung dengan hewan uji.

Ia mengatakan alasan dirinya memilih jurusan Akfsr bermula ketika SMA ia berasal dari jurusan IPA. " Saya sangat menyukai cara belajar dengan praktikum dan setelah mencari beberapa informasi tentang jurusan kuliah dan atas saran orang tua saya memilih jurusan farmasi," ujarnya

Baca: WWF Gelar Workshop Best Management Practices, Pelaku Usaha Sepakat Lindungi Bekantan Kubu Raya

Baca: Pencopotan Kapolda Riau karena Gagal Atasi Kabut Asap Karhutla? Begini Penjelasan Kabid Humas

Menurut pandangannya farmasi memiliki peran penting di masa mendatang, mengingat sangat banyaknya penyakit baru yang timbul dan belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkannya.

" Namun saya percaya bahwa setiap penyakit pasti ada penyembuhnya walaupun belum ditemukan," ujarnya.

Selain ingin melanjutkan kuliah lagi, ia bercita-cita ingin menjadi Sciencetist yang melakukan banyak penelitian yang dapat berguna bagi banyak orang, khususnya dibidang obat-obatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved