Suciarti Raih Predikat Lulusan Terbaik Profesi Ners Stikes Yarsi Pontianak
Ia mendapatkan predikat wisudawati terbaik pertama dengan IPK 3.98 dan juga Cumlaude dengan masa studi S1 selama 4 Tahun dan Profesi Ners 1 tahun.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Suciarti Raih Predikat Lulusan Terbaik Profesi Ners Stikes Yarsi Pontianak
PONTIANAK- Suciarti Nurwijayanti diumumkan menjadi lulusan terbaik pertama Profesi Ners saat mengikuti Yudicium Stikes Yarsi Pontianak yang di gelar di Hotel Orcardz Pontianak , sabtu ( 21/9/2019).
Ia mendapatkan predikat wisudawati terbaik pertama dengan IPK 3.98 dan juga Cumlaude dengan masa studi S1 selama 4 Tahun dan Profesi Ners 1 tahun.
Ia berbagi kisah perjalan pendidikannya di bangku kuliah hingga selesai tepat waktu serta meraih nilai tertinggi dari wisudawan lainnya.
"Untuk tips belajar. Sebenarnya saya bukan tipe orang yang suka belajar karena saya juga punya organisasi diluar kampus. Ketika belajar memang ala kadarnya ," ujarnya kepada Tribun Pontianak.
Ia mengatakan Pembagian waktu pun sistem kerja last minute . Ketika hari itu mengumpulkan hari itu pula mengerjakannya. Tapi semua harus benar- benar kelar.
"saya bukan tipe orang yang kutu buku," ucapnya.
Baca: Stikes Yarsi Gelar Yudisium, Ini Pesan Ketua Stikes Yarsi Untuk Para Mahasiswa
Baca: Indah Hasanah, Lulusan Terbaik D3 Keperawatan Stikes Yarsi Pontianak Sukses di Akademik & Organisasi
Selain itu, ia pernah memenangi beberapa perlombaan yaitu sebagai duta HIV Aids Kalbar 2014, Duta lingkungan hidup 2015, Duta yamaha 2015 dan Icon All Production 2015.
"Saya sudah menggeluti dunia modeling dari Kelas XI SMA. Saya juga membantu komunitas muara kasih untuk melakukan bakti sosial," ujarnya.
Ia mengatakan untuk dunia modeling ia selalu mengambil hari libur , selebihnya senin sampai jumat fokus kuliah. Jadi tidak menganggu waktu kuliah.
"Saya tergabung dalam sanggar biasanya mendapatkan informasi dari sanggar terkait beberapa event dan ajang untuk saya ikuti," ujarnya.
ketertarikannya di dunia pegeant berawal dari dimana ada seorang mentornya mengatakan bahwa seorang duta atau puteri bukan hanya berbicara tentang modeling tapi dituntut harus Brain , beauty, dan behavior.
"Jadi bukan hanya semata modeling. Itulah membuat saya tertarik, akhirnya setelah mengikuti berhasil mendapat juara," ujarnya
Berkali-kali ia mengikuti namun berkali-kali pula ia gagal . Namun
ia terus bangkit dan belajar dari kesalahan hingga bisa menjuarai di beberapa perlombaan.
"Saat ini saya masih fokus untuk menjadi juri lomba modeling di Sanggar saya," ujarnya.
Namun dengan kesibukannya , ia tetap tak melupakan pentingnya pendidikan. Setelah menyelesaikan studi Profesi Nersnya ia berecana ingin melanjutkan pendidikan lagi dan sedang mencari beasiswa S2 .