26 Seniman Kalbar Pamerkan Karya di Pameran Seni Rupa Kaltim

26 seniman Kalbar ambil bagian dalam Pameran Seni Rupa 2019 bertema Kayuh Baimbai di Bigmall Samarinda Kalimantan Timur, 20-26 September 2019

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
BERANGKAT - Seniman asal Kalbar bertolak dari Bandara Internasional Supadio Pontianak Rabu (18/09/2019). Mereka menuju Kalimantan Timur mengikuti Pameran Seni Rupa 2019 bertema Kayuh Baimbai di Bigmall Samarinda, 20-26 September 2019. 

26 Seniman Kalbar Pamerkan Karya di Pameran Seni Rupa Kaltim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 26 seniman asal Kalbar ambil bagian dalam Pameran Seni Rupa 2019 dengan tema Kayuh Baimbai di Bigmall Samarinda Kalimantan Timur, 20-26 September 2019. Ada 100 seniman se-Kalimantan yang ikut dalam kegiatan ini. Peserta asal Kalbar bertolak dari Pontianak pada Kamis (19/09/2019).

Satu di antara peserta Puji Rahayu mengatakan, pameran besar seni rupa ini digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melibatkan seniman se-Kalimantan. Kalbar, jelasnya, mengirimkan peserta terbanyak kedua yakni 26 seniman.

"Sebelumnya, pameran ini ada di Batu Malang. Dua tahun ini memang mengangkat pameran seni rupa yang lebih kepada budaya lokal, dulu di Jawa sekarang di Kalimantan,” jelas Puji Rahayu kepada Tribunpontianak.co.id.

Kegiatan ini, lanjutnya, diikuti seniman Kalimantan. “Seleksi itu ya mungkin kelahiran Kalimantan atau pernah tinggal di Kalimantan atau tinggalnya juga di Kalimantan," jelas Puji.

Peserta asal Kalbar lainnya, Kristianus menambahkan, peserta Pameran Seni Rupa 2019 ini mengikuti seleksi dengan sistem open call, terutama para perupa yang berdomisili di Kalimantan. Pameran ini, katanya, diisi dengan berbagai karya di antaranya lukisan, patung dan seni intalasi.

"Karya lukisan saya berupa dari kanvas dan acrylic , kalau saya membuat lukisan dengan tema viguratif art, tradisi, suku budaya. Karena lebih asik mengangkat tema tersebut,” jelas pria lulusan Institut Seni Indonesia ini.

Seniman lainnya yang ikut ambil bagian yakni Christoforus. Ia menampilkan karya seni berupa instalasi lampu berkonsep kebersamaan.

"Seni instalasi lampu pernah dibuat di terminal antar negara. Aku memikirkan bagaimana mengemas ini menjadi suatu produk seni yang bisa dipamerkan. Aku ambil perwakilan lampu bulat. Aku melihat situasi negeri ini yang hoaks, provokasi,” paparnya.

Keprihatinan ini yang kemudian mendorognya untuk membuat karya. “Biar bagaimana pun, kehidupan damai itu paling tentram. Dengan instalasi lampu ini kebetulan aku punya itemnya, punya tema. Sehingga aku buatlah konsep dengan tema kebersamaan," jelasnya. (Mg4)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved