Liga 1
4 Poin Tuntutan Persib ke PT LIB Pasca Insiden Penyerangan Bus Skuat Maung Bandung Seusai Vs PS Tira
Melalui surat bernomor 06/DIR-PBB/IX/2019 tertanggal 15 September 2019 itu, Persib setidaknya menyampaikan empat butir tuntutannya.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
4 Poin Tuntutan Persib ke PT LIB Pasca Insiden Penyerangan Bus Skuat Maung Bandung Seusai Vs PS Tira
LIGA 1 - Persib Bandung secara resmi telah mengajukan surat keberatan kepada PT Liga Indonesia Baru ( LIB ) pasca insiden penyerangan bus yang ditumpangi para pemain seusai laga melawan Tira Persikabo, Sabtu (14/09/2019).
Dua pemain Persib Bandung, Febri Hariyadi dan Omid Nazari bahkan menjadi korban akibat terkena lemparan batu dari oknum supporter tim tuan rumah.
Melalui surat bernomor 06/DIR-PBB/IX/2019 tertanggal 15 September 2019 itu, Persib setidaknya menyampaikan empat butir tuntutannya.
Empat tuntutan tersebut ditujukkan kepada pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Tira Persikabo dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Baca: Syarat & Batas Pendaftaran Calon Ketua Umum PSSI, Wakil & Anggota Komite Eksekutif Periode 2019-2023
Baca: HOT NEWS : FAM Resmi Adukan PSSI Ke FIFA, Buntut Kericuhan Suporter Timnas Indonesia & Malaysia
Baca: Pesan Manajer Persib Umuh Muchtar Setelah Pelemparan Batu ke Bis Persib Lukai Omid & Febri Hariyadi
Baca: TERLUKA Serius, Bus Pemain Persib Bandung Terkena Lemparan Batu, Rene Alberts Sangat Menyesalkan
Sebelumnya, kejadian insiden penyerangan bus tim Maung Bandung terjadi ketika Persib Bandung akan meninggalkan Stadion Pakansari menuju tol.
Tiba-tiba bus yang ditumpangi para pemain dan staff Persib tersebut dilempari beberapa batu yang mengakibatkan kaca bus pecah dan dua pemain menjadi korban.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, sangat menyesalkan kejadian yang menimpa timnya tersebut.
Menurutnya, kejadian ini sangat merugikan sepak bola Indonesia.
"Pemain kami terluka cukup serius di dalam bus," kata Robert Rene Alberts.
"Cukup sudah, apakah anda menyebut diri anda suporter sepak bola. Ini tidak bagus," ucap pelatih asal Belanda tersebut.
Akibat kejadian tersebut, dua pemain Persib harus mendapatkan perawatan yaitu Febri Hariyadi dan Omid Nazari.
Keduanya secara langsung terkena lemparan batu tersebut sehingga dua pemain tersebut mengalami pendarahan di bagian kepala.

Dalam insiden tersebut, bus dilempari batu berukuran cukup besar dan mengenai bagian kaca sisi kanan.
Pemain Persib, Erwin Ramdhani juga sempat menyaksikan kejadian tersebut.
"Ada orang pakai baju atau jaket abu-abu. Dia nunggu di trotoar sebelah kanan. Saya lihat pas dia lempar dan lari setelah melempar batunya," ungkap Erwin.
Omid Nazari yang menjadi korban penyerangan tersebut mengaku sudah membaik kondisinya.
"Saya kira ini sudah lebih baik, dan ini sudah beristirahat di rumah. Terima kasih untuk semua doa yang diberikan, saya baik-baik saja," kata pemain bernomor punggung 91 tersebut, Minggu 15 September.
Nazari juga sangat menyesalkan kejadian tersebut, ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di persepakbolaan Indonesia.
"Saya hanya ingin bermain bola, bermain bagus dan membuat penonton menikmati permainan," ungkap Nazari.
"Saya tidak suka. Ini sangat tidak layak di sepakbola. Hal seperti ini harus dijauhkan dari dunia sepakbola," tegasnya.
Selain mengutuk kelalaian Panpel Tira Persikabo yang tidak bisa memberikan jaminan keamanan dan keselamatan tim tamu.
Persib Bandung juga menuntut LIB agar dapat mengusut tuntas kejadian tersebut melalui proses hukum yang berlaku.
Menyikapi insiden tersebut, kubu Maung Bandung juga meminta PSSI bisa mengambil tindakan tegas terkait situasi tersebut.
Salah satunya adalah dibuat regulasi mengenai standar keamanan dan keselamatan tim yang akan bertanding utamanya tim tamu.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha (Tribunnews/Abdul Majid)
Regulasi mengenai standar keamanan dan keselamatan tim mesti diperhatikan kembali dan diperbaharui guna menciptakan suasana kompetisi yang kondusif.
Untuk memperkuat semua argumen, sejumlah foto dan video juga dilampirkan kubu Persib sebagai bukti dalam surat pernyataan sikap tersebut.
Dikutip Tribunnews dari laman resmi klub, berikut ini 4 tuntutan lengkap Persib Bandung atas insiden penyerangan bus pada tanggal 14 September 2019 malam:
1. Bahwa pihak panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PS Tira Persikabo abai akan keamanan dan keselamatan tim PERSIB dengan memperbolehkan kami meninggalkan Stadion Pakansari setelah sempat tertahan selama satu jam usai pertandingan.
2. Bahwa selain kaca bus yang pecah, dua pemain PERSIB, Febri Hariyadi dan Omid Nazari menderita luka robek di bagian kepala. Karenanya, kami menuntut pihak Panpel dan PT Liga Indonesia Baru untuk bisa mengusut tuntas kejadian ini karena kejadian ini sudah masuk ke ranah hukum pidana.
3. Bahwa insiden seperti ini adalah yang kedua kalinya kami terima saat menjalani laga tandang di Liga 1 2019 dan dikhawatirkan akan menjadi trauma bagi beberapa pemain. Sebelumnya, tim PERSIB mendapatkan perlakuan serupa setelah sesi official training di Stadion Kanjuruhan dalam rangkaian pertandingan melawan Arema FC. Oleh karenanya, kami menuntut agar PT Liga Indonesia Baru dan PSSI untuk membuat regulasi baru terkait standar keamanan dan keselamatan tim selama dalam rangkaian pertandingan supaya ke depannya tidak ada kejadian-kejadian seperti ini lagi.
4. Sepakbola adalah alat pemersatu bangsa dan tidak sepatutnya menjadi ajang rivalitas seperti ini. Maka, kami, PERSIB meminta kepada semua pihak untuk segera menyudahi segala bentuk pertikaian yang ada.
Itulah 4 butir tuntutan Persib Bandung kepada PT LIB demi kebaikan sepak bola Indonesia ke depannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasca Insiden Penyerangan Bus, Persib Resmi Ajukan Surat Keberatan ke PT LIB, Simak 4 Tuntutannya