Sopir Angkutan Keluhkan Kelangkaan Solar di Sambas

Ia pun mengaku, jika sering tidak kebagian solar, meski mengaku sudah mengantre di SPBU.

TRIBUNPONTIANAK/M Wawan Gunawan
Pengemudi truk yang mengaku sulit mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Sambas. 

Sopir Angkutan Keluhkan Kelangkaan Solar di Sambas

SAMBAS- Sejumlah sopir angkutan dan Ekspedisi yang ada di Kabupaten Sambas yang tergabung dalam Ikatan Sopir Kabupaten Sambas (ISKS).

Mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak jenis solar di SPBU yang terdapat di wilayah kabupaten Sambas.

Salah satu pengemudi truk yang ditemui Tribun, Dedi mengatakan sudah sejak lama dirinya dan pengemudi lainnya kesulitan mendapatkan solar di beberapa SPBU di Kabupaten Sambas.

Ia pun mengaku, jika sering tidak kebagian solar, meski mengaku sudah mengantre di SPBU.

Baca: VIDEO: Pengemudi Truk Tanggapi Terkait Kelangkaan Solar di Sambas

Baca: VIDEO: Polres Singkawang Taburkan Pasir di Jalan yang Terkena Tumpahan Solar, Cegah Kecelakaan

Akibatnya, berdampak pada penghasilan yang ia dapatkan untuk di berikan kepada keluarganya.

"Sepengetahuan kita, kendaraan berupa mobil tangki pembawa bbm rutin memasuki area SPBU. Namun ketika kita mengantri untuk mengisi bahan bakar, selalu kehabisan," ujarnya, Minggu (15/9/2019).

Ia menuturkan, jika hal itu sudah sering terjadi bahkan hampir di seluruh SPBU yang ia datangi di Kabupaten Sambas.

"Kami para sopir kesulitan sekali mendapatkan solar saat ini, bahkan sudah sejak lama hal ini kami alami," katanya.

Atas masalah tersebut, Dedi dan pengemudi lainnya berharap agar ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Sambas.

"Terutama dinas terkait, tolong bantu kami agar bisa membeli solar di SPBU yang ada di Kabupaten Sambas," bebernya.

Ia menuturkan, pihaknya juga berencana akan mengadukan permasalahan itu ke DPRD Kabupaten Sambas. Jika di rasakan masih belum ada solusi yang di berikan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Jika tidak ada solusi, kami akan membawa masalah ini menyampaikan kepada anggota DPRD kabupaten Sambas," tegas Dedi.

Senada dengan Dedi, hal yang sama juga dirasakan oleh Rian. Ia yang membawa Dump truk pengangkut material bangunan, merasa susah bergerak karena tidak ada solar.

"Sulit kami mendapatkan bahan bakar solar," tutupnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved