Doa Buka Puasa Asyura 10 Muharram 1441 H, Ini Keistimewaan Orang Berpuasa Menurut Ustadz Adi Hidayat
Doa Buka Puasa Asyura 10 Muharram 1441 H, Ini Keistimewaan Orang Berpuasa Menurut Ustadz Adi Hidayat
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ustadz Abdul Somad mengatakan, lafaz doa buka puasa ini memang berasal dari hadits dhoif.
"عن معاذ بن زُهْرة: أنه بلغه أن النب ي صَلَّى الََُّّ عَلَيْهِ وَسَ لَّمَ كان إذا أفْطر؛ قال: " اللهم لك صُمْت، وعلى رزقك أفطرت
Dari Mu’adz bin Zuhrah: telah sampai kepadanya bahwa ketika berbuka Rasulullah Saw mengucapkan: “Ya Allah untuk-Mu puasaku dan atas rezeki-Mu aku berbuka”.
Menurut Syekh al-Albani, sanad hadits itu dha’if mursal, status Mu’adz ini adalah seorang tabi’i majhul.
Namun Syekh Ibnu ‘Utsaimin Membolehkan Doa Yang Didha’ifkan Syekh al-Albani:
"Sesungguhnya waktu berbuka adalah waktu terkabulnya doa, karena waktu berbuka itu waktu akhir ibadah, karena biasanya manusia dalam keadaan sangat lemah ketika akan berbuka, setiap kali manusia dalam keadaan jiwa yang lemah, hati yang lembut, maka lebih dekat kepada penyerahan diri kepada Allah SWT,".
Doa buka puasa kedua, atau yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاءالله
“Dzahaba azh-Zhama’u wabtallati al-‘Uruqu wa"
“Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah dan balasan telah ditetapkan insya Allah"
Ustadz Somad mengatakan, kedua doa berpuka puasa itu boleh dipakai.
Hal itu seperti disampaikan Syekh Ibnu Utsaimin ulama Saudi Arabia.
Doa buka puasa dibaca saat kita sudah mendengar azan Maghrib atau memang masuk waktu Maghrib.
Doa berbuka puasa, ada dua versi yang sering kita dengar.
Pertama seperti di bawah ini: