SMK-SMTI Tandatangani MoU Dual System Dengan Empat Perusahaan

SMK-SMTI menandatangani MOU atau nota kesepahaman Dual System dengan empat perusahaan di ruang rapat SMK-SMTI

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Empat perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman dual system bersama SMK-SMTI Pontianak di ruang rapat SMK-SMTI pada Rabu (4/9). 

SMK-SMTI Tandatangani MoU Dual System Dengan Empat Perusahaan

PONTIANAK - SMK-SMTI menandatangani MOU atau nota kesepahaman Dual System dengan empat perusahaan di ruang rapat SMK-SMTI, pada Rabu (4/9/2019).

Menurut Kepala Sekolah SMK-SMTI Pontianak, Sih Parmawati, program dual system merupakan program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dan di perusahaan. SMK-SMTI Pontianak mengambil pola belajar 3-2-1, yang artinya tiga semester belajar di sekolah, belajar dan praktek di perusahaan dua semester serta kembali lagi ke sekolah satu semester.

Meskipun para siswa berada di perusahaan selama satu tahun atau dua semester, mereka tetap mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) namun, tidak secara langsung, melainkan berbasis online.

"Satu tahun mereka belajar dan praktek di perusahaan, mereka juga belajar secara online, mengerjakan tugas-tugas secara online, dan ujian pun secara online," ungkapnya saat dijumpai di ruang Kepala Sekolah.

Baca: Gelar Evaluasi Dual Sistem, Pendidikan Mental Siswa SMK-SMTI Tak Diragukan

Sekolah yang terletak di Jalan Sulawesi ini, mengundang 13 perusahaan lokal maupun multinasional untuk hadir pada kegiatan evaluasi pelaksanaan dual system 2019 dan perencanaan pendidikan dual system 2020.

Sebanyak empat perusahaan yang baru bergabung dengan program dual system dan ketergabungan ke empat perusahaan tersebut dibuktikan dengan penandatanganan MOU Dual System, pada Rabu (4/9). Adapun ke empat perusahaan itu ialah Sujaya Group, PT. Alfon Global Cemerlang, PT. New Kalbar Processor dan PT. Sintang Raya.

Menurutnya hingga saat ini SMK-SMTI telah bermitra dengan 50 perusahaan, dan sekitar sembilan perusahaan telah bekerja sama dalam program dual system. Selain itu, untuk di tahun 2020 mendatang, sebanyak 20 perusahaan yang sudah mulai meminta kuota untuk dual system.

"Mengingat sumber daya manusia industri, maka harus ada kerja sama antara sekolah, pemerintah, juga dunia industri. Karena ini tanggung jawab bersama," imbuhnya.

Baca: Astra Motor Pontianak Gelar Kompetisi Siswa dan Guru SMK Binaan Astra Honda yang ke-10

Ia juga menambahkan, kerja sama seperti Dual System ini dapat menguntungkan kedua belah pihak, yakni pihak sekolah dan pihak industri. Di satu sisi pihak industri atau perusahaan tidak perlu berlama-lama melatih pekerja untuk mencapai standar kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

Pihak sekolah juga memberikan dasar-dasar keterampilan maupun sikap yang sudah diarahkan ke bidang industri, hal ini bertujuan agar para siswa yang telah keluar dari SMK-SMTI dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri.

Direktur Banshu Group, Abdul Rachman menyampaikan, pentingnya program dual system untuk menyiapkan para siswa yang akan terjun ke dunia kerja. Ini merupakan satu di antara pengenalan tentang cara bekerja, praktek kerja, dan kedisiplinan dalam bekerja.

"Ini merupakan suatu timbal balik dari study di sekolahan, lalu diimplementasikan di industri," ungkapnya saat waktu senggang menunggu mulainya acara penandatanganan MOU Dual System.

Ia berpesan kepada para generasi muda agar semangat belajar, untuk yang awalnya tidak tau menjadi tau. Kegiatan dual system sangat positif untuk meningkatkan ilmu pengetahuan maupun praktek kerja di lapangan.

Baca: Siswa SMK-SMTI Pontianak Ukir Prestasi di Kejuaraan Tarung Drajat Tingkat Pelajar se-Kota Pontianak

Update berita pilihan tribunpontianak.co.id di WhatsApp Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved