Wali Kota Edi Kamtono Pastikan Sistem Beli BBM di SPBU Normal! Ungkap Kendala Uji Coba Non Tunai

Penghentian tersebut merupakan imbas dari situasi yang terjadi di lapangan saat uji coba tahap pertama dilakukan sepanjang, Minggu (01/09/2019).

Penulis: Syahroni | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sejumlah pengendara mengisi BBM di SPBU Bundaran Kota Baru, Jalan M Yamin, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (1/9/2019). Wali Kota Edi Kamtono Pastikan Sistem Beli BBM di SPBU Normal! Ungkap Kendala Uji Coba Non Tunai 

"Padahal bisa menggunakan ATM dan kartu lama dulu yang pernah dibagikan, itu masih bisa digunakan," tegas Benny Hutagaol.

Setelah adanya instruksi dari Wali Kota Pontianak, saat ini juga tidak ada pengkhususan hari tertentu dalam membeli BBM di SPBU.

Masyarakat bisa bebas membeli BBM dengan alternatif pembayaran di SPBU seperti uang tunai, debit, kredit, ATM, uang elektronik lainnya.

"Pertamina tetap mengikuti kebijakan Pemerintah Kota Pontianak. Kita akan sama-sama menyukseskan gerakan non tunai, dan tidak mewajibkan masyarakat membeli menggunakan alat tertentu di SPBU," kata Benny Hutagaol.

Minta Pemkot Konsisten

Pengamat Ekonomi Untan, Ali Nasrun, menillai butuh sosialisasi dalam waktu yang lama untuk penerapan sistem non tunai beli BBM.

"Saya kira kalau penerapan secara sporadis total untuk pembelian BBM non tunai memang sulit. Ini perlu sosialisasi dan pencobaan yang lama," kata Ali Nasrun, Rabu (4/9/2019).

Melihat skema yang dibuat untuk tahap I di bulan September 2019 berlaku setiap hari Minggu dan bulan depannya Minggu dan Selasa serta awal tahun depan maunya seluruh menggunakan non tunai, menurut Ali Nasrun, sangat sulit.

Namun mau tidak mau masyarakat harus diedukasi sedikit demi sedikit sampai hal itu menjadi budaya atau gaya hidup.

"Kita menuju kesana, lihat saja yang terjadi buktinya negara negara maju sudah menerapkannya. Bahkan, Jawa sudah banyak namun tentunya untuk hal tertentu. Saya kira kalau langsung ditutup, rencana non tunai seperti yang telah dibuat skema hingga penerapan total sangat disayangkan. Artinya kita tidak maju-maju," kata Ali Nasrun.

Menurut Ali Nasrun, permasalahan yang dihadapi tersebut tidak bisa mendadak, karena kalau mendadak pasti panik seperti yang terjadi.

"E-money aja masih belum punya atau banyak belum paham, apalagi kalau total. Sebaiknya menurut saya melalui proses, ia. Pembelajaran itu memang tidak mudah tapi kalau tidak di lakukan kapan mau maju,"

"Kalau saya melihat terlalu drastis, dimulai setiap hari Minggu dan Desember atau awal tahun depan lalu diterapkan total non tunai pasti mabuk kalau seperti itu," jelas Ali Nasrun.

Seperti diketahui, program non tunai sebenarnya sudah cukup lama di Pontianak, tapi tidak konsisten.

Untuk itu, kata Ali Nasrun, lain kali kebijakan yang dibuat perintah tidak diperhatikan masyarakat lagi kalau wali kota mencabut kebijakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved