Malaysia Tolak Gojek, Perdana Menteri Mahathir hingga Menpora Syed Saddiq Angkat Suara
Malaysia Tolak Gojek, Perdana Menteri Mahathir hingga Menpora Syed Saddiq Angkat Suara
Malaysia Tolak Gojek, Perdana Menteri Mahathir hingga Menpora Syed Saddiq Angkat Suara
KUALA LUMPUR - Beberapa pihak sempat melancarkan penolakan secara langsung masuknya startup dari Indonesia, Gojek ke Malaysia.
Atas berbagai pro dan kontra atas ekspansi bisnis perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia hingga Perdana Menteri (PM) Malaysia angkat bicara.
Dikutip dari Kompas.com seperti yang dilansir dari Nikkei Asian Review, decacorn asal Indonesia, Gojek telah disetujui oleh kabinet PM Mahathir Mohamad untuk beroperasi di Malaysia.
Baca: VIDEO: Bupati Atbah Komitmen Wujudkan Ekspor Impor dari Sambas ke Malaysia
Dilansir dari Nikkei Asian Review, Sabtu (24/8/2019), pemerintah Malaysia sudah menyetujui rencana Gojek untuk membuka usahanya di Malaysia.
Permohonan Gojek ini disetujui pada Rabu (21/08/2019). Beberapa menteri terkait sudah berbicara kepada wartawan mengenai rencana ini. Salah satunya Menteri Pengembangan Entrepreneur, Redzuan Yusof.
"Itu dibahas dalam rapat kabinet hari ini dan diberi lampu hijau. Tapi belum ada keputusan tentang regulasi, belum ada yang spesifik, namun harus dibahas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi," jelas Yusof.
Baca: Majalah Fortune Kembali Nobatkan Gojek Sebagai Perusahaan yang Mengubah Dunia
Sebelumnya, seorang politisi Malaysia bernama Khairuddin Aman Razali menolak masuknya startup asal Indonesia, Gojek, ke negaranya.
Diberitakan harian lokal Malay Mail Jumat (23/8/2019), politisi dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.
“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah.” bunyi pernyataan resmi Razali.
Baca: Peduli Bencana Kabut Asap, Komunitas Bantu Pendidikan Kita dan Gojek Pontianak Bagikan Masker Gratis
Selain itu, dia menerangkan kehadiran startup yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor, dan memengaruhi kualitas transportasi massal.
Anggota parlemen Malaysia dari Distrik Kuala Nerus, Terengganu, itu juga mengkhawatirkan memburuknya polusi udara jika Gojek sampai beroperasi.
Tak hanya Razali yang cemas akan beroperasinya Gojek. Rekan satu parti, Husain Awang, juga mengungkapkan hal yang sama.
Baca: Logo Baru Lambangkan Kekuatan Ekosistem Gojek Sekaligus Apresiasi pada Pengguna dan Mitra
Wakil rakyat dari Terengganu tersebut mengklaim angka pelecehan seksual meningkat di Indonesia sejak kehadiran Gojek.
Husain pun mengecam kemunculan Gojek sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan.
"Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba. Pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moda transportasi seperti MRT dan LRT," kecamnya.
Anggota Majelis Syuro PAS itu juga menyatakan Gojek menjadi lambang kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan untuk kaum muda.
Baca: TRIBUNWIKI: Gojek Group, Perusahaan Berbasis Teknologi Hingga Duduki Kancah Internasional
Yang ada, menurutnya, lapangan kerja sebagai driver layanan roda dua jelas melecehkan martabat generasi muda Malaysia.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad memberi tanggapan soal hadirnya Gojek di Malaysia.
Mahathir menanggapi pertanyaan warga mengenai keamanan pengendara dan pengguna jasa transportasi sepeda motor tersebut.
"Jika Anda tidak merasa aman, jangan gunakan itu (moda transportasi sepeda motor). Kamu punya pilihan. Kami tidak memaksa siapapun untuk menggunakan layanan transportasi sepeda motor," ucap Mahatir yang dikutip dari New Strait Times, Sabtu (24/08/2019).
Baca: Laga Tunda Liga 1 Persija Jakarta Vs PSM Makassar, Misi Pembalasan Tropi Piala Indonesia yang Hilang
Kabinet Mahatir pada Rabu (21/08/2019) memberi lampu hijau bagi Gojek untuk beroperasi di Malaysia. Namun, peraturan khusus tentang pengaturan layanan transportasi sepeda motor belum dibahas.
Mahathir mengatakan pengenalan Gojek juga akan menguntungkan bisnis kecil.
Dia mengatakan pemerintah sebelumnya telah menerima tawaran dari perusahaan lokal untuk mempionirkan jasa layanan transportasi sepeda motor online, namun mereka tidak terlalu terorganisir.
Mahathir mengatakan tempat-tempat tertentu akan selalu menentang kebijakan atau program baru yang ingin diperkenalkan oleh pemerintah.
“Kami ingin memastikan apapun yang kami lakukan bermanfaat bagi rakyat. Sama halnya dengan Gojek," tambahnya.
Baca: Pendiri GOJEK Masuk Daftar Bloomberg Top 50 Tokoh yang Membuat Dampak Berskala Global
Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman baru-baru ini mengatakan bahwa pemerintah ingin membawa Gojek ke Malaysia.
Menurut dia, layanan transportasi sepeda motor online akan menciptakan banyak peluang kerja bagi pengendara sepeda motor.
Ia pun telah mengumumkan mengenai penyetujuan rencana bisnis Decacorn itu di Negeri "Jiran".
"Kami ingin memastikan para pengguna motor bisa mendapatkan lapangan kerja," ucap Saddiq dalam video yang diunggah pada akun Twitter pribadinya.
Baca: Utamakan Pencegahan, GOJEK Berikan Edukasi Anti Kekerasan untuk Keamanan Pengguna dan Mitra
Tahun lalu, Malaysia membatalkan pengesahan layanan ride-hailing untuk melindungi pengendara dan penumpang.
Selain itu pada 2017, pemerintah melarang beroperasinya penyedia layanan ride-hailing setempat, Dego Ride karena masalah keamanan.
Analisis Kementerian Transportasi pada saat itu menemukan bahwa risiko pengendara sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan fatal adalah 42,5 kali lebih tinggi daripada untuk bus dan 16 kali lebih tinggi daripada mobil.
(*)