Launching Beras Bukit Pancuran Desa Tawang Sari, Bupati Jarot: Saya Yakin Laris

Dengan launching ini, maka beras Bukit Pancuran resmi dipasarkan ke masyarakat Sintang.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ WAHIDIN
Bupati Sintang, Jarot Winarno melaunching merek dagang beras lokal dengan nama Beras Bukit Pancuran sekaligus pelepasan untuk dijual ke masyarakat bertempat di Desa Tawang Sari, Kecamatan Sepauk, Sabtu (24/8/2019) sore. 

Launching Beras Bukit Pancuran Desa Tawang Sari, Bupati Jarot: Saya Yakin Laris

SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno melaunching merek dagang beras lokal dengan nama Beras Bukit Pancuran sekaligus pelepasan untuk dijual ke masyarakat bertempat di Desa Tawang Sari, Kecamatan Sepauk, Sabtu (24/8/2019) sore. 

Launching ditandai pembukaan kain selubung kendaraan yang membawa Beras Bukit Pancuran, pengguntingan pita, dan pemecahan tempayan.

Dengan launching ini, maka beras Bukit Pancuran resmi dipasarkan ke masyarakat Sintang. 

Bupati Sintang, Jarot Winarno di hadapan para petani dan masyarakat Desa Tawang Sari menyampaikan keyakinannya bahwa Beras Bukit Pancuran akan laku di pasaran. 

Baca: Terkait Perseteruan dengan Fahri Hamzah, Sohibul Iman: Masih Menunggu Putusan Pengadilan

Baca: Cegah Karhutla, Jarot Minta Warga Desa Tawang Sari Pedomani Perbup Nomor 57

“Beras ini rasanya nyaman, saya yakin akan laris dan mohon siapkan stok yang banyak kalau-kalau meningkatnya permintaan. Jangan sampai nanti ketika permintaan tinggi, tetapi stok Beras Bukit Pancuran tidak ada," terangnya. 

Menurutnya launching hari ini membuktikan bahwa masyarakat Desa Tawang Sari tidak saja swadaya pangan, sukses bertani, tetapi malah sudah menunjukan kedaulatan pangan. 

"Berdaulat pangan karena nama ditentukan sendiri, harga juga ditentukan sendiri, mau jual atau tidak tergantung desa.  Ini yang dinamakan kedaulatan pangan. Masyarakat Tawang Sari berdaulat atas pangannya sendiri," katanya. 

Menurut Jarot beras ini sudah menjadi produk unggulan Desa Tawang Sari. Dirinya berpesan desa lain siapkan diri juga untuk menentukan  produk unggulan desanya. Misalnya desa lain membudidaya beras hitam secara masif.

Lebih lanjut, Jarot menyampaikan saran kepada Pemerintahan Desa Tawang Sari agar membentuk badan usaha milik desa (BUMDes) untuk mengelola Beras Bukit Pancuran ini. 

"Sehingga yang kita ingin keuntungannya bisa untuk mengembangkan BUMDes dan untuk operasional pemerintahan desa. Sehingga ke depannya Desa Tawang Sari bisa menjadi desa mandiri," pungkas Jarot Winarno.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved