Citizen Reporter
Peringati Hari Orangutan Internasional 2019, Yayasan Palung dan Para Relawan Lakukan Ragam Kegiatan
Luasan hutan semakin berkurang/hilang, sementara orangutan perlu hutan sebagai habitat hidup mereka berupa hutan.
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Jamadin
Anggi menambahkan, semua rangkaian kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian agar ada tumbuh kecintaan dari semua kepada nasib mereka (hutan dan orangutan) sebelum terlambat.
Sedangkan Riduwan selaku pembina Relawan RebonK mengatakan, semua yang mereka (relawan Tajam dan RebonK) lakukan ini sangat baik, sama halnya dengan apa yang mereka suguhkan.
"Kepedulian dari semua pihak menjadi sangat penting saat ini akan nasib satwa endemik ini. Jika bukan kita siapa lagi," ujarnya.
Sementara itu, Rayendra perwakilan dari Dinas PerKim LH KKU mengatakan sebuah ide yang bagus untuk merayakan hari orangutan internasional atau hari lingkungan lainnya melalui pertunjukan teater dan pertunjukan hiburan lainnya, sehingga publik dapat menerima pesan dengan mudah. Dua jempol untuk tim Yayasan Palung, ujarnya lagi.
Partisipasi dari semua Sispala yang ada di KKU seperti Sispala Grepala (SMAN 3 Simpang Hilir), Sispala Land (SMKN 1 Sukadana), Sispala Tapal ( SMKN 1Simpang Hilir) dan Sispala Peramas Sakti (SMAN 1 Sukadana). Selain itu ikut serta pula beberapa Komunitas dalam kegiatan tersebut sehingga menjadi Pelengkap dan meriahnya kegiatan. Adapun komunitas yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain seperti; Pandara, Friends Journey, Kamipala Kalbar, Komusa, Explore Alam Kalimantan, Penikmat Senja, ASRI Teens, Kebersamaan Community, Petani Muda Mandiri, dan Amfibi Reptile Indonesia.
Direktur Program Yayasan Palung, Victoria Gehrke, mengucapkan terima kasih banyak kepada para relawan (Relawan Tajam dan Relawan RebonK), para komunitas dan para sispala.Selain itu juga terima kasih kepada Dinas Pariwisata yang telah memberikan tempat untuk kami berkegiatan.
"Terima kasih pula kepada pihak kepolisian yang telah membantu mengamankan jalannya kegiatan ini," ujar Victoria.
Saat-saat yang paling ditunggu dan disukai pada kegiatan tersebut adalah teater dan puppet show (panggung boneka) yang bercerita tentang nasib orangutan dan hutan yang berada dalam ancaman nyata, tetapi ia (orangutan dan hutan) harus berlanjut demi nafas semua makhluk hidup.
"Teater yang dinamis dan interaktif menyampaikan pesan konservasi kami dengan cepat kepada masyarakat setempat, dan saya sangat terkesan dengan komitmen dan kerja keras para Relawan dan sukarelawan untuk acara ini. Terima kasih juga Laura Brubaker-Wittman untuk workshop teater interaktif untuk perubahan' minggu lalu, ini sudah terbukti efektif," tandasnya.