Citizen Reporter

Peringati Hari Orangutan Internasional 2019, Yayasan Palung dan Para Relawan Lakukan Ragam Kegiatan

Luasan hutan semakin berkurang/hilang, sementara orangutan perlu hutan sebagai habitat hidup mereka berupa hutan.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Puppet show (panggung boneka) yang bercerita tentang nasib orangutan dan hutan yang berada dalam ancaman nyata. 

Citizen Reporter

Yayasan Palung, Petrus Kanisius

KETAPANG - Ragam kegiatan Yayasan Palung (@yayasan_palung @savegporangutans ) bersama relawan Tajam dan relawan RebonK (@rk_tajam dan @rebonk_yp ) disuguhkan dalam rangka merayakan Hari Orangutan Internasional  2019.

Dengan berbagai kegiatan mereka pun melaksanakannya dengan penuh sukacita dan kebersamaan, di Tugu Durian dan Pantai Pulau Datok, Kabupaten Kayong Utara, Minggu (18/08/2019).

Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian bersama akan nasib hutan dan orangutan. Sesuai tema Hari Orangutan Internasional atau International Orangutan Day (IOD) yang diambil tahun ini.

“Melestarikan Orangutan dan Hutan untuk Generasi yang Akan Datang” dengan cara kampanye kepada semua pihak agar ada kepedulian bersama nasib orangutan dan hutan bisa berlanjut untuk generasi.

Baca: BMKG Prediksi Pelabuhan Dwikora Pontianak Berpotensi Hujan Ringan, Berikut di Pelabuhan Lainnya

Baca: BREAKING NEWS - Tahanan Kabur dari Ruang Sidang di Kalbar, Pihak Lain Diduga Terlibat

Ragam kegiatan dalam rangka IOD 2019 antara lain seperti orasi, teatrikal dan puppet show (panggung boneka) yang bercerita tentang nasib orangutan dan hutan saat ini. Nafas semua makhluk hidup harus berlanjut untuk masa depan.

Selain itu rangkaian live music juga suguhkan dengan menyanyikan lagu-lagu lingkungan. Semua itu dilakukan untuk mengingatkan kepada kita semua tentang arti penting hutan dan orangutan bagi masa depan kita. 

Saat orasi, mereka (peserta orasi) menyerukan perlunya hutan dan orangutan untuk generasi yang datang. Lebih lanjut mereka juga menyebutkan nasib orangutan saat ini perlu peran dari semua pihak karena berbagai ancaman yang terjadi pada orangutan dan hutan.

Luasan hutan semakin berkurang/hilang, sementara orangutan perlu hutan sebagai habitat hidup mereka berupa hutan.

Demikian juga dengan manusia yang memerlukan hutan dan orangutan sebagai satu kesatuan makhluk ciptaan yang harus selalu harmoni hingga nanti. Mereka juga tampak membawa pesan yang ditulis saat orasi.

Beberapa pesan yang mereka bawa serta dalam orasi diantaranya, “Lindungi Hutan & Orangutan untuk Masa Depan",  “Lestarikan Hutan untuk Orangutan & Masa Depan” dan “Generasi Sekarang Lindungi Hutan dan Orangutan”.

Sedangkan dalam cerita puppet show, mereka bercerita tentang nasib orangutan yang selalu diburu, diperjualbelikan dan dipelihara.

Hal yang sama juga terjadi pada hutan yang selalu ditebang sehingga nasib hidup orangutan semakin sulit untuk berkembang biak. Pada akhir cerita, mereka berpesan menyampaikan perlunya mejaga lingkungan dan orangutan. 

Selaku ketua panitia kegiatan, Anggi Sapura, dari Relawan RebonK mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kita semua akan nasib orangutan dan hutan. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved