Guru Honorer di Kapuas Hulu Keluhkan Kesejahteraan, Gaji Sebulan Hanya Rp 300 Ribu

"Karena Desa Empangau adalah tempat lahir saya, apapun kondisinya harus saja hadapi demi anak-anak generasi di kampung," ujarnya

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Ishak
NET
ILUSTRASI 

Guru Honorer di Kapuas Hulu Keluhkan Kesejahteraan, Gaji Sebulan Hanya Rp 300 Ribu, Diambil Tiga Bulan Sekali

KAPUAS HULU - Berbicara bagaimana kesejahteraan guru honorer di Kapuas Hulu, inilah pengakuan sejumlah guru honorer yang mengajar di sekolah tingkat SMP dan SD.

Seorang guru honorer di Sekolah SMPN Desa Empangau Hilir, Suhardi menjelaskan, gaji dirinya mengajar di sekolah tersebut hanya sebesar Rp 300 ribu perbulan, dan bisa diambil dalam tiga bulan sekali.

"Kalau berbicara masalah gaji guru honorer, jauh dari harapan. Tapi karena jiwa tanggungjawab sarjana kelulusan pendidikan, sehingga tetap bertahan demi memberikan pendidikan kepada anak bangsa," ujarnya kepada Tribun, via SMS Handphone, Kamis (22/8/2019).

Ditanya sudah berapa lama mengajar di SMPN Desa Empangau Hilir Kecamatan Bunut Hilir tersebut, Suhardi menjelaskan cukup lama sejak selesai kuliah tahun 2013 langsung mengajar atau mengabdi di tempat tinggal lahirnya.

Baca: Tanggapan Suprianus Herman Kadisdik Terkait Guru Honorer

Baca: PGRI Provinsi Kalbar Soroti Masalah Kesenjangan Guru Honorer

"Karena Desa Empangau adalah tempat lahir saya, apapun kondisinya harus saja hadapi demi anak-anak generasi di kampung. Jadi cukup tak cukup gajinya harus cukup," ucapnya.

Suhardi menuturkan, kalau dirinya sudah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS dan guru kontrak dari Pemerintah Daerah, belum juga mendapatkan rezeki. "Pastinya Allah SWT belum memberikan rezeki ke saya," ungkapnya.

Pengakuan sama seorang guru honorer yang mengajar di SDN Empangau bernama, Icu Oyo mengakui kalau masalah gaji guru honorer jauh dari harapan atau kesejahteraan guru honorer tersebut.

Baca: BMKG Prediksi Terjadi Hujan Lokal di Kapuas Hulu

Baca: Tagana Koordinasi ke Pemda Kapuas Hulu, Hadapi Krisis Air Bersih di Perbatasan

"Kita juga tidak bisa mengotot sekian harus gaji, karena kemampuan sekolah sudah seperti itu, dan lagi mengajar anak bangsa sudah tugas kami sebagai sarjana pendidikan," ujarnya.

Icu hanya berharap, kepada Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten, untuk serius memperhatikan guru honorer yang bertugas di daerah seperti dirinya dan lain-lain.

"Jujur kalau tidak ada guru honorer, sekolah banyak tidak ada guru, tapi kami terus berupaya memberikan pendidikan kepada anak-anak kampung kami. Tinggal Pemerintah sendiri menilai pentingnya seorang guru honorer," ungkapnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved