Terkuak Fakta Dibalik Kerusuhan di Manokwari Papua Barat, Pangdam VII dan Kapolda Sampai Dievakuasi
Terkuak Fakta di Balik Kerusuhan di Manokwari Papua Barat, Pangdam VII dan Kapolda Sampai Dievakuasi
Ia menyayangkan tindakan rasis oknum aparat dalam upaya penangkapan mahasiswa tersebut, terlebih terjadi saat Kemerdekaan HUT ke-74 RI.
"Tindakan rasial di Surabaya sangat menyakitkan," tambah dia.
6. Keterangan Wagub Papua Barat
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, mengatakan pihaknya tengah melakukan negosisasi dengan pemimpin aksi.
Seperti yang dilaporkan kontributor Kompas TV, Budy Setiawan, Lakotani menyebutkan ia sudah berkoordinasi dengan kapolda dan panglima TNI untuk bertemu pemimpin aksi agar situasi tenang.
"Kami sedang mencari jalan untuk bertemu dengan pimpinan aksi," terang Lakotani.
Hingga pukul 08.00 WIT, akses Jalan Yos Sudarsi di perempatan lampu merah Sanggeng, Jalan Trikora Wosi, dan beberapa tempat lain masih diblokade warga.
7. Semua Pihak Agar Menahan Diri
Anggota Komisi III DPR RI, Teuku Taufiqulhadi meminta semua pihak menahan diri terkait insiden rusuh dan pembakaran Gedung DPRD Papua Barat, Manokwari.
Ia meminta pihak kepolisian mengambil langkah cepat untuk mengatasi kerusuhan tersebut.
"Saya berharap, seharusnya, aparat cepat mengantisipasinya. Jangan sampai meluas ke hal- hal dan tempat yang lain," katanya kepada wartawan, Senin (19/8/2019).
Rusuh dan pembakaran yang terjadi di Gedung DPRD Papua Barat, diduga akibat dari tindakan rasisme yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya.
Namun, legislator Partai NasDem tersebut menyangkal telah terjadi tindakan rasisme.
Menurutnya, yang terjadi adalah kesalahlahpahaman antarwarga bangsa.
"Itu bukan insiden rasisme. Atau aksi rasime. Tidak ada rasisme terjadi sesama anak bangsa. Tetapi mungkin sedikit terjadi kesalahpahaman, yang sering terjadi di antara sesama warga di negara kita," tuturnya.