Tantangan Semakin Besar, Muhammad Munsif Minta Peternak Dekat dengan Teknologi

Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif mengatakan banyak tantangan yang lumayan besa

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Penyerahan Hewan Kurban oleh Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif di salah satu Masjid. 

Tantangan Semakin Besar, Muhammad Munsif Minta Peternak Dekat dengan Teknologi

PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif mengatakan banyak tantangan yang lumayan besar yang harus dihadapi oleh para peternak yang sudah semakin tua dengan peternak di usia Milenial.

Sementara secara demografi di seluruh dunia bahkan penduduk sudah diwarnai dominan oleh anak anak muda.

"Sekarang masalahnya anak mudanya itu sangat dekat dengan teknologi informasi yang tentu sangat berbeda kulturnya dengan usaha ternak. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagaimana menarik para milenial yang menggarap usaha bisnis di dunia ternak seperti di Jawa," ujarnya ditemui usai mengikuti salat Ied, minggu (11/8/2019).

Walaupun di Kalbar sendiri masih terbatas untuk para peternak yang ada.

Baca: Muhammad Munsif Sebut Permintaan Hewan Kurban Setiap Tahunnya Semakin Meningkat

Baca: Gubernur Kalbar Berikan Bantuan Kurban Sebanyak 20 Sapi Yang Tersebar di 20 Titik di Kalbar

Baca: Hotel Maestro Serahkan Hewan Kurban ke Masjid Sekitar

"Saat ini saya sedang memonitor, dan sedang tracking sejauh mana para pemuda di Kalbar tertarik untuk beternak tentunya tidak sebanyak di jawa. Saya tracking kemarin itu di dinas Jogja tepatnya di Polbang yang menyediakan jurusan peternakan ," jelasnya.

Ia menjelaskan ada beberapa kabupaten seperti Kapuas Hulu, Bengkayang dan Kayong mengirmkan remajanya untuk bersekolah di sana.

"Sengaja dikirim dengan satu kesadaran oleh bupatinya bahwa membangun itu harus dengan keterampilan khusus peternakan. Mudah -mudahan mereka betul betul ketika nanti pulang bisa menerapkan ilmunya di daerah dan bisa mendorong spirit baru bahwa ke depan harus lebih baik lagi dan semangat untuk berkurban," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved