Pantang Pulang Sebelum Listrik Nyala, Bukti Komitmen PLN

Gangguan pada trafo distribusi menyebabkan Desa Bunut Tengah gelap gulita. Seluruh material distribusi diangkut melalui sungai

Editor: Nina Soraya
Pantang Pulang Sebelum Listrik Nyala, Bukti Komitmen PLN - angkut-material-pln.jpg
DOK/PLN UIW Kalbar
Pekerja PLN mengangkut material distribusi menggunakan perahu milik warga menuju Desa Bunut Tengah Kabupaten Kapuas Hulu.
Pantang Pulang Sebelum Listrik Nyala, Bukti Komitmen PLN - rekonduktoring-jaringan-150-kv.jpg
DOK/PLN UIW Kalbar
Pekerjaan rekonduktoring jaringan transmisi 150 kV tanpa memadamkan listrik

Pantang Pulang Sebelum Listrik Nyala, Bukti Komitmen PLN

PONTIANAK - Memastikan pelanggan dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman menjadi komitmen utama dalam menjalankan proses bisnis kelistrikan. Memang bukan suatu hal yang mudah untuk tetap menjaga integritas layanan.

Luasnya wilayah kerja ditambah dengan panjang jaringan transmisi dan distribusi tidak menyurutkan tekad pekerja PLN untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.

Baca: Mocaf Tubikha Tampil Perdana di Pameran Hari Pangan Sedunia di Sambas

Baca: Bank Indonesia Dukung Pemprov Kalbar Lewat Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat pada Gapoktan

Berjibaku dalam ketinggian jaringan SUTT 150 kV dalam keadaan bertegangan untuk pekerjaan rekonduktoring 4 jalur transmisi, yakni ; jalur Bengkayang - Singkawang, Singkawang - PLTU 2 Kalbar, Mempawah - PLTU 2 Kalbar, dan Parit Baru - Mempawah demi memastikan listrik dapat tersalurkan hingga ke daerah Kota dan Kabupaten.

Sementara dari sisi distribusi 20 kV, perjuangan pekerja PLN di Putussibau dalam mengatasi gangguan listrik di Desa Bunut Tengah Kabupaten Kapuas Hulu perlu mendapat apresiasi.

Gangguan pada trafo distribusi menyebabkan Desa Bunut Tengah gelap gulita. Seluruh material distribusi, mulai dari trafo hingga lemari bagi terpaksa diangkut lewat sungai.

"Butuh waktu 3 jam dari Putussibau lewat jalur darat, lalu perjalanan kami lanjutkan lewat jalur air dengan menggunakan perahu warga selama kurang lebih 3 jam. Dengan dibantu warga akhirnya seluruh pekerjaan dapat diselesaikan, dan masyarakat pun dapat segera menikmati listrik dengan aman dan nyaman," ungkap Ibnu Surya Wardhana, Manager PLN ULP Putussibau.

Menurutnya tidak ada yang sia-sia dalam tiap tetesan keringat.

"Karena tiap tetesan keringat terhitung ibadah yang in syaa Allah akan membawa keberkahan bagi kita, bagi keluarga kita, serta bagi orang-orang yang kita cintai. Mari kita peduli akan keberadaan listrik dengan turut menjaganya, karena sejatinya listrik milik kita bersama," sampainya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved