Mbah Moen Pernah Ungkap Keinginannya Tentang Waktu dan Tempat Ia Meninggal! Semua Jadi Kenyataan

Meski usia sudah lanjut, hampir tiap musim haji, pengasuh pondok pesantren Al-Anwar, Rembang ini melaksanakan rukun Islam ke-lima tersebut

Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
NU Online
KH Maimoen Zubair (NU Online) | Mbah Moen Pernah Ungkap Keinginannya Tentang Waktu dan Tempat Ia Meninggal! Semua Jadi Kenyataan. 

Mbah Moen, merupakan kiai ahlul halli wal aqdi (ahwa) yang dibentuk PBNU pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, untuk menentukan Rais Aam PBNU.

Baca: VIDEO: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Maimun Zubair atau Mbah Moen Wafat di Makkah Subuh Tadi

Baca: Kade Muda NU Kalbar Suib Mengaku Kehilangan Sosok KH Mbah Maimun Zubair

Mbah Moen Wafat di Kamar Nomor 1423!

Innalillahi wainnailaihi raiji’un, kabar duka datang dari Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi.

Ulama kharismatik yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair wafat di sela menunaikan ibadah di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019).

Dikutip dari NU Online, kabar tersebut datang dari Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah PBNU KH Abdul Ghafarrozin. 

"Innalillahi wa inna ilahi raji'un. Nembe mawon kapundut Simbah Maimoen Zubair wonten Makkah (baru saja wafat Syekh Maimoen Zubair di Makkah)," katanya dalam sebuah pesan singkat.

Mengenang Mbah Moen

‘Manusia dinilai ketika ia sudah meninggal’.

Pesan tersebut terngiang di tengah ribuan jamaah yang hadir pada acara Haul ke-9 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018) silam.

Dawuh itu Mbah Maimoen sampaikan agar setiap Muslim punya motivasi berbuat kebaikan ketika hidup sehingga dikenang baik ketika ia wafat.

Awalnya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini menyebut bahwa Gus Dur sangat memahami nilai-nilai kemanusiaan (insaniyah).

Ia juga sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Kemudian menggunakan asas kemanusiaan untuk menyatukan manusia.

Waktu meninggal inilah seseorang bisa dilihat nilainya.

Seperti Gus Dur yang selalu diperingati hari wafatnya menunjukkan ia orang yang sangat dicintai. Kita menyebutnya sebagai haul.

Mbah Maimoen mengingatkan kita semua bahwa kemanusiaan harus diletakkan di atas segala hal.

Karena jika kita mencintai manusia dan memanusiakan manusia, kita akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.

"Saya yakin keberadaan hadirin di sini karena kecintaannya kepada Gus Dur," ucap Mbah Maimoen yang saat itu juga menekankan pentingnya meneguhkan pilar-pilar kebangsaan untuk menegakkan agama dan membangun kemanusiaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved