Strategi Bhabinkamtibmas Polsek Ngabang Hadapi Karhutla
Bhabinkamtibmas Desa Muun Bripka Susanto Atung bersama Kades Muun Kartono beserta Todat setempat melaksanakan koordinasi
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Madrosid
Strategi Bhabinkamtibmas Polsek Ngabang Hadapi Karhutla
LANDAK - Memasuki musim kemarau, Bhabinkamtibmas Desa Muun Bripka Susanto Atung bersama Kades Muun Kartono beserta Todat setempat melaksanakan koordinasi dalam rangka antisipasi Karhutla pada Sabtu (3/8/2019).
Desa Muun merupakan salah satu Desa yang terletak diwilayah Kecamatan Ngabang, terdiri dari lima Dusun, yang mana latar belakang penghidupan masyarakatnya adalah dari kegiatan pertanian.
Setiap tahunnya warga Desa Muun biasanya mulai membuka lahan dari bulan Juli hingga Agustus dengan cara membakar.
Untuk meminimalisir meluasnya kebakaran hutan dan lahan, Bhabinkamtibmas bersinergi dengan Kades beserta perangkatnya untuk siap siaga mengatasi meluasnya api bila terjadinya kebakaran.
Baca: Desa Parigi Gelar Musdes, Anggota Polsek Ingatkan Larangan Karhutla
Baca: Hasil & Klasemen Akhir Grup A Piala AFF U-15 2019 - Bantai Myanmar, Indonesia Gusur Timor Leste
Baca: Pemkab Landak Ajak Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih Satu Bulan Penuh
Baca: Tumanggung Binua Samih I Sebangki Resmi Dilantik
Langkah yang diambil antara lain, menyiapkan peralatan, pendataan sumber air, mencari informasi lahan yang telah buka serta menjadikan para
perangkat desa setempat sebagai koordinator relawan pemadam api.
"Kalau di sini pembukaan lahan pertanian oleh warga dengan cara membakar sudah turun temurun dilakukan oleh warga, hingga kini belum ada solusi lain yang bisa mengalihkan permasalahan ini," ujar Kartono.
Kapolsek Ngabang Kompol B Sembiring SH MH mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan agar seluruh Bhabinkamtibmas segera mengambil langkah pro aktif sedini mungkin, mengingat semakin dekatnya musim tanam.
"Walaupun lahannya kecil namun saat pembakaran dilakukan bersamaan dalam satu wilayah, tentunya akan memberikan dampak. Pastinya akan membuat kualitas udara menjadi tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan," pungkas B Sembiring.