Polres Ketapang Akan Berkoordinasi dengan Pemda Terkait Kepulangan Korban TPPO
Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto mengaku kalau saat ini korban TPPO masih berada di Tiongkok
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Madrosid

Polres Ketapang Akan Berkoordinasi dengan Pemda Terkait Kepulangan Korban TPPO
KETAPANG - Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto mengaku kalau saat ini korban TPPO masih berada di Tiongkok dan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak KBRI yang berada di Tiongkok untuk dapat membantu mengamankan korban.
"Kita sudah koordinasi dengan KBRI di sana, korbannya akan diamankan di KBRI disana, selain itu kita juga koordinasi dengan Pemda terkait pemulangan korban ke Ketapang," akunya, Kamis (01/07/2019).
Eko melanjutkan, kalau dari hasil penyelidikan, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa uang kertas mata uang Yuan dari tersangka K yang telah diamankan oleh pihaknya, serta CD berisikan video pernikahan korban dengan WNA Tiongkok di Tiongkok.
Baca: Sekda Pontianak Minta OPD Kelola Keuangan dengan Tertib
Baca: Inilah Isi Putusan DKPP Untuk Bawaslu Kayong Utara
Baca: Mocaf Tubikha Tampil Perdana di Pameran Hari Pangan Sedunia di Sambas
"Tersangka hadir pada pernikahan korban dan diberi uang sebesar 1000 Yuan oleh warga Tiongkok, dari pengakuan tersangka memang terjadi pernikahan disana," jelasnya.
Selain tersangka, orangtua korban juga mendapatkan uang sebanyak Rp 20 juta dari tersangka lainnya dengan tujuan membujuk orangtua korban dan mengatakan kalau anaknya akan hidup makmur serta terjamin.
"Untuk para tersangka pasalnya akan diterapkan berbeda, untuk K ini dipersangkakan pasal 10 UU nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman minimal 3 hingga maksimal 15 tahun dan denda minimal Rp 120 juta dan maksimal Rp 600 juta, sedangkan yang lain nanti akan diterapkan pasal berbeda," jelasnya.
Eko menambahkan, terkait apa yang dialami korban selama di tiongkok pihaknya mengaku masih menunggu korban tiba di Ketapang, agar dapat menghimpun informasi lebih dalam lagi.
"Yang jelas korban dianiaya. Rencana pekan ini sudah diamankan di KBRI dan nantinya akan dilakukan pemulangan," tandasnya.