Mendikbud Imbau Calon Guru Inti Bekerja Keras Bangun SDM Indonesia

Program ini bertujuan untuk memaksimalkan peran guru inti, kepala sekolah, dan pengawas sekolah pada kelompok kerja di zonasinya.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Ishak
ISTIMEWA
Suasana pembekalan guru inti dari Kemendikbud beberapa waktu lalu 

Pelatihan dilakukan berdasarkan pendekatan masalah yang berawal dari refleksi diri dan analisis hasil UN/USBN serta ujian sekolah.

Implementasi program PKP akan berpusat pada kegiatan di zonasi, di mana guru akan melakukan peningkatan kompetensi di zonanya masing-masing, guru tidak lagi dikumpulkan di kabupaten/kota dalam waktu tertentu dan meninggalkan kelas.

Supriano berharap para guru inti yang telah dilatih dapat menjadi pelaku perubahan layanan pendidikan di zona masing-masing pada Tahun Ajaran 2019/2020.

“Diharapkan guru inti mulai Tahun Ajaran 2019/2020 ini bisa menjadi pelaku peran perubahan di tingkat zonasi,” ujarnya.

Menteri Muhadjir menegaskan, perubahan skema pelatihan bertujuan untuk efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan masalah layanan pendidikan di tiap daerah.

“Tidak boleh lagi ada pelatihan di pusat, berbulan-bulan tapi tidak ada hasilnya. Dari pusat akan turun, super klinis, menyelesaikan masalah apa dan diselesaikan disitu", ujar Muhadjir.

Baca: Tutup OSN, Mendikbud Ajak Alumni Majukan Indonesia Melalui Sains

Baca: Mendikbud Tambah Kuota Jalur Prestasi, Hari Ini Mulai Penerimaan Siswa Baru

Pelatihan, lanjutnya, akan memfokuskan pada permasalahan layanan pendidikan, dan menggunakan Ujian Nasional sebagai identifikasi sumber permasalahan.

“Sumbernya Ujian Nasional karena itu capaian riil dari anaknya (siswa), tidak ada lagi sontek, itu hasil kerja anak kita,” tegas Menteri Muhadjir.

Sebelumnya, pembekalan guru inti telah dilaksanakan di empat lokasi, meliputi Surabaya-1, Bali-1, Solo dan Yogyakarta.

Selanjutnya, kegiatan pembekalan akan berlangsung di tiga lokasi, yaitu Jakarta, Makassar, dan Bali-2.

Peserta atau guru inti yang telah mendapatkan pembekalan berjumlah 750 orang.

Terdiri dari 90 guru kelas Sekolah Dasar dan guru mata pelajaran (mapel) Bahasa Indonesia, 118 guru mapel bahasa Inggris, 111 peserta dari mapel Matematika, 114 peserta dari mapel Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), 88 peserta dari mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan 89 peserta dari mapel Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved