Seleb Tanah Air Posting Video Turis India Prihatin Sampah Plastik Kota Singkawang, Sebut Renungan!

Vokalis grup band 'Kotak' ini meminta sudah saatnya saat ini masyarakat Indonesia merenungi saat ini apakah perlu penggunaan plastik

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/Instagram
Seleb Tanah Air Posting Video Turis India Prihatin Sampah Plastik Kota Singkawang 

Seleb Tanah Air Posting Video Turis India Prihatin Sampah Plastik Kota Singkawang, Sebut Renungan!

Mengaku turut prihatin dengan penggunaan sampah plastik yang marak di masyarakat saat ini , artis tanah air Tantri Syalindri memposting video seorang turis asal India yang menyoroti banyaknya sampah plastik di Indonesia. 

Vokalis grup band 'Kotak' ini meminta sudah saatnya saat ini masyarakat Indonesia merenungi saat ini apakah perlu penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

"Renungan! Perlukah plastik?,"tulisnya dengan merepost video yang diunggah turis asing India tersebut. 

Baca: Terkait Pembangunan Bandara Singkawang, Ini Penjelasan Wali Kota Tjhai Chui Mie

Baca: Bahas Pembangunan Bandara, DPRD Akan Undang Wali Kota Singkawang

Baca: Sampah Kota Capai 400 Ton Per Hari, DLH Ajak Kolaborasi Warga

 

Sebelumnya seorang turis asing asal India bernama Srishti dengan akun @srish_teee mengunggah sebuah kondisi banyaknya sampah plastik dampak dari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Saat mengungkapkan keprihatinannya, turis wanita tersebut menyoroti lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Singkawang, Kalimantan Barat. 

Ia mengaku telah mengunjungi beberapa tempat di Kalbar diantaranya kota Pontianak, Sintang dan Singkawang hingga di Danau Sentarum Kapuas Hulu.

Dalam kesempatan itu, ia menjajal budaya suku, makanan dan masyarakat.

Namun diantara itu semua ia menyoroti persoalan sampah plastik yang ditemuinya.

Di Singkawang, ia mengakui mendatangi sendiri lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk melihat dampak yang ditimbulkan dari penggunaan sampah plastik ini.

Bahkan ia berharap harusnya hal ini menjadi cambuk untuk dicarikan solusi.

Ia juga berharap pemerintah terkait dapat bertindak dalam regulasi ketat.

"Ini adalah daya tarik yang kuat setiap orang membagikan ini memberikan tekanan Wali Kota Singkawang dan presiden  Indonesia untuk menghasilkan lebih banyak hukum yang ketat untuk pembuangan plastik,"ujarnya.

Menyoroti lokasi TPA, ia mengungkapkan banyaknya sampah plastik yang tampak dari berbagai penggunaan barang sehari-hari.

"Terhadap latar belakang yang indah ini, semua yang ada hanya plastik, plastik, plastik dan lebih banyak plastik. Ada ban, ada tas sekali pakai, sedotan, tas camilan dan semua yang bisa anda bayangkan,"ujarnya.

Ia mengatakan apa yang diungkapkannya bukanlah untuk merendahkan melainkan untuk kepentingan masa depan umat manusia di bumi ini.

"Ini hanya masalah bagi masa depan kita, untuk masa depan anak-anak anda, untuk masa depan itu anak-anak anda mungkin akan berbagi dengan anak-anak saya. Dan kita harus mulai hari ini. Kita perlu memperhatikan hal-hal yang kita lakukan, apakah kita perlu menggunakan sedotan plastik itu? Apakah kita benar-benar perlu menggunakan begitu banyak bbotol plastik. Apakah kita benar-benar perlu membawa satu atau dua produkdalam kantong plastik saat berbelanjadi supermarket. Apakah kita perlu menjual buah dan sayuran dalam kantong plastik? Atau bahkan ikan kering,"ujarnya lagi.

Dari itu ia berharap baik pemerintah, politisidan masyarakat terdidik dan mengerti untuk mengatasi persoalan polusi plastik.

"Amandemen yang lebih ketat perlu dilakukan lagi, jadi kita tidak melakukannya hal-hal seperti ini dan sebagian besar orang tidak bisa melihat hal-hal ini, karena anda tidak tahu dimana sampah anda sedang pergi. Tapi ini tujuannya. Disinilah tujuannya,"ujarnya. 

"Plastic Pollution in West Kalimantan | Singakawang | South East Asia

Hello, this is Srishti from India, and I’ve been travelling around for three weeks in your beautiful home, West Kalimantan in Indonesia. I have gone to some of the most beautiful places in the region including wetlands, forests, the mountains, have experienced the culture of the tribes, the food and the warmth, explored the cities of Pontianak, Sintang and Singkawang in the last few days that I’ve been here and there is nothing as special as the people and their hearts. However, there is an alarming concern that I really want to point out, as a foreigner, visiting your beautiful land. The concern that I’m talking about is the high levels of plastic pollution in the area. A lot of us don’t realise that plastic is going to stay longer than Earth than any of us, combined. It’s choking our marine life, killing our fish, destroying our landscapes and is prevalent everywhere. We need to start being a little mindful of how we are consuming single waste plastic, especially when a little is being done to recycle it. Please be mindful about what you use and how you use it, for we will all be doomed, as a race, if no action is taken right away. This is just one city. Imagine what is the state of the entire world right now,"tulisnya sepekan lalu. 

"Polusi Plastik di Kalimantan Barat | Singakawang | Asia Tenggara

Halo, ini Srishti dari India, dan saya sudah berkeliling selama tiga minggu di rumah Anda yang indah, Kalimantan Barat di Indonesia.

Saya telah pergi ke beberapa tempat terindah di wilayah ini termasuk lahan basah, hutan, gunung, telah mengalami budaya suku, makanan dan kehangatan, menjelajahi kota Pontianak, Sintang dan Singkawang dalam beberapa hari terakhir yang Saya telah kunjungi di sini dan tidak ada yang istimewa dari orang-orang dan hati mereka.

Namun, ada kekhawatiran yang mengkhawatirkan yang ingin saya tunjukkan, sebagai orang asing, mengunjungi tanah Anda yang indah.

Kekhawatiran yang saya bicarakan adalah tingginya tingkat polusi plastik di daerah tersebut. Banyak dari kita tidak menyadari bahwa plastik akan bertahan lebih lama dari Bumi daripada kita semua, jika digabungkan.

Itu mencekik kehidupan laut kita, membunuh ikan kita, menghancurkan lanskap kita dan lazim di mana-mana. Kita harus mulai sedikit sadar tentang bagaimana kita mengonsumsi plastik limbah tunggal, terutama ketika sedikit dilakukan untuk mendaur ulangnya.

Harap berhati-hati tentang apa yang Anda gunakan dan bagaimana Anda menggunakannya, karena kita semua akan dikutuk, sebagai ras, jika tidak ada tindakan yang diambil segera. Ini hanya satu kota. Bayangkan bagaimana keadaan seluruh dunia saat ini,"tulisnya

Menanggapi postingan ulang dari Tantri, sejumlah netizen yang berkomentar mengaku ada yang sependapat dengan apa yang di ungkapkan Turis India tersebut.

helena_arahap Itu komen yg mendidik. bukan hanya di indonesia saja yg di kata kan nya.tpi seluruh dunia.mau pun di negara nya dia. sepaerti hal nya manusia juga.jangan cantik di luar saja.tetapi di dalam perlu di berdihkan juga.jangan seperti bau nya ikan asin y to.begitu pula ibu kota .cantik kota nya .sesunguh nya di pelosok pingiran sampah semua. hayo maju pikiran jangan saling menuduh.apasalah setiap desa saling gotong royong dan memberi sansi terhadap warga nya yg kotor (love) .terimaksih

d.annasn Sedih mbk tantri nyimaknya,, ntar anak2 akoh ga bisa liat indah nya dunia, dari sekarang aku udah makek sedotan standless ya emang sih ga berdampak apa2 setidaknya aku mengurangi limbah dari diriku sendiri..

bumikuh Itu video baru kah kak?soalnya setau saya di beberapa area kalimantan seperti banjarmasin,banjarbaru dan sekitarnya sudah dibuat aturan utk swalayan&minimarket tdk disediakan lagi kantong plastik belanja.jadi klo belanja kita bisa minta kardus bekas atau bawa kantong sendiri.tp klo dipikir lg kok masih ttp banyak ya plastik yg kita gunakan,contoh aku beli sabun,shampo&odolpun pembungkusnya ttp plastik kan?pengen mengurangi itu tp kan hal yg aku sebutin tadi jg kebutuhan kita.klo aku buang bungkusnya ya dibuang je TPA,ternyata jadi menumpuk seperti itu dan banyak jg yg malah dibuang ke laut.mungkin kah kita bs mendaur ulang apa yg sehari2 kita gunakan dgn kapasitas kita sebagai orang biasa yg punya kegiatan&pekerjaan lain serta masih awam,ga ngerti bekas2 sampah itu harus kita apakan..

Namun ada pula yang tak sependapat dengan komentar yang diungkapkan turis.

achmad_van Apakah di india sudah bebas plastik?

Tantri Komentari Polusi udara di Ibukota Jakarta

Sebelumnya, dilansir dari Wartakota, Tantri mengajak seluruh warga Jakarta untuk hijrah menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama.

“Cari udara segar di Jakarta saat pagi hari sudah sulit, kalo lagi di jalan rasanya mata ga seger aja, berasa ada kabut tapi ternyata itu polusi udara yang lagi gila,” kata Tantri lewat akun Instagramnya @Tantrisyalindri pada Minggu (21/7/2019).

Tantri juga mengomentari posisi Jakarta yang kini dinobatkan sebagai kota dengan polusi udara terburuk dari seluruh dunia.

“Statusnya very unhealthy! Buat gw seorang ibu pasti langsung mikirin gimana nasib anak gw saat menghirup udara bebas yang ga bersih?” ungkap Tantri.

Namun jelas Tantri dari ketakutannya itulah kini ia mulai berfikir soal upaya untuk meniminalisir polusi udara semakin memburuk di kota tinggalnya saat ini.

“Gw ga mau nyalahin pemerintah atau siapapun, mungkin gw yang salah selama ini, masih pake plastik kemanapun, masih sering menggunakan kendaraan pribadi yang padahal jaraknya bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda atau transportasi umum,” kata Tantri.

Oleh karena itu Tantri mengaku akan berkomitmen untuk mencoba memperbaiki kebiasaan-kebiasaan buruknya dalam mencegah pemanasan global.

“gw mau melepas kebiasaan2 yang membebani bumi,” imbuhnya.

 

Menurutnya langkah tersebut jauh lebih baik ketimbang menyalahi pemerintah. “Kalo gw cuma menyalahkan pemerintah tanpa ada bantuan dari gw untuk bisa mengurangi polusi udara ini. Ga akan ada habisnya,” jelasnya.

Maka dari itu ia mengajak seluruh warga di Jakarta juga ikut memulai memperbaiki kondisi udara dan lingkungan di Jakarta.

“Sayangi bumi yang kita sebut sebagai rumah, tempat tujuan kita mencari nafkah, kebahagiaan dan kesehatan,” kata Tantri.

Misalnya saja dengan mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membawa tempat minum sendiri dan membawa tas kecil saat belanja.

“Semoga kegelisahan gw ini bisa mengajak sahabat online gw untuk bergerak melakukan perubahan ke arah lebih baik, and this is hijrah!! Love you guys,” tandas wanita yang kini berhijab itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved