Kisah Bayi Perempuan Dilahirkan dengan 'Tiga Kepala', Dokter Sebut Kondisi Medis Langka
Selain itu, dokter mengatakan mereka bingung melihat wanita itu melahirkan anak yang abnormal meskipun menjalani kehamilan normal.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kondisi medis ini disebut sebagai Encephalocele.
Menurut NHS, ensefalokel adalah jenis cacat tabung saraf bawaan yang langka di mana bagian dari tengkorak belum terbentuk dengan baik sehingga sebagian jaringan otak dan struktur terkait berada di luar tengkorak.
Menurut laporan, bayi yang didiagnosis menderita encephalocele memiliki tingkat kelangsungan hidup 55 persen.
Prognosis jangka panjang untuk bertahan hidup menjadi kurang mungkin jika ada komplikasi lain, seperti cacat atau sindrom yang terkait atau jika jaringan otak menjulur ke dalam kantung.
Risiko Defisit Mental
Kira-kira 75 persen bayi yang bertahan hidup ini memiliki berbagai tingkat defisit mental.
Sebelumnya kisah serupa terjadi pada 4 Maret, tim ahli bedah saraf di Institut Ilmu Kedokteran Sher-e-Kashmir (SKIMS) berhasil mengoperasi bayi dengan dua kepala.
Menurut laporan, ayah dari bayi yang baru lahir tersebut telah mencoba untuk menguburnya hidup-hidup, takut dia tidak akan mampu membayar perawatannya.
Dia diselamatkan oleh polisi di dekat kota Nowhatta di Jammu dan Kashmir.
Dokter dapat memisahkan otak abnormal dari otak normal, bersama dengan kulit setelah tiga jam operasi yang melelahkan.
Bayi itu kemudian diadopsi oleh pamannya.
Dalam contoh lain, seorang bayi berusia lima bulan, menderita encephalocele oksipital, diberi kehidupan baru setelah tonjolan raksasa di kepalanya diangkat setelah operasi di Rumah Sakit Sapthagiri di Bengaluru, ibu kota negara bagian Karnataka.
Dilansir dari Wikipedia, Encephalocele adalah benjolan yang terjadi di wajah dan kepala karena gangguan penutupan tabung saraf.
Pada saat kehamilan tiga bulan pertama, tabung saraf yang membentuk tulang kepala dan tulang belakang seharusnya sudah menutup dengan sempurna.
Tetapi, karena sesuatu hal, penutupan ini menjadi terganggu karena jaringan otak tidak mau memisahkan diri dari lapisan luar atau kulit.