Rp 328 M untuk Jalan Kalbar, Gubernur Tambah Anggaran 300 Persen

Sementara 49,71 persen jalan yang kondisinya mantap, panjang beraspal hanya 45 persen dan sisanya betol dan kerikil.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Kabid Bina Marga PUPR Provinsi, Syarif Amin. 

Rp 328 M untuk Jalan Kalbar,  Gubernur Tambah Anggaran 300 Persen

PONTIANAK - Kerusakan jalan provinsi di beberapa lokasi di kabupaten/ kota di Kalimantan Barat dalam waktu dekat diperbaiki dengan rencana anggaran ratusan miliar rupiah, termasuk jembatan.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalbar, Syarif Amin, Minggu (14/7).

"Tahun ini Pak Gubernur memberikan perhatian besar terhadap penanganan jalan di Kalbar. Kalau tahun-tahun sebelumnya, penanganan jalan di Kalbar hanya dialokasikan sekitar Rp100 miliar namun di zaman Pak Sutarmidji ini luar biasa peningkatannya, mencapai 300 persen atau sekitar Rp 328 miliar," tandasnya

Dikatakannya, masih ada sebagian jalan-jalan Provinsi Kalbar saat ini masih memprihatinkan dan menghambat mobilitas warga. Dan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Peraturan Gubernur Nomot 505 Tahun 2016, panjang jalan yang menjadi tanggungjawab provinsi adalah 1.534 kilometer. Kemudian panjang jalan nasional yang ada di Provinsi Kalbar sekitar 2.117 kilometer.

"Dari 1.534 Km jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi, sekitar 49,71 persen dalam kondisi mantap. Sedangkan 50,29 persen jalan dalam kondisi tidak mantap," ucap Syarif Amin.

Sementara 49,71 persen jalan yang kondisinya mantap, panjang beraspal hanya 45 persen dan sisanya betol dan kerikil.

Kondisi jalan yang masih memprihatinkan dan 50,29 persen tidak mantap menjadi pekerjaan berat Dinas PUPRR Pemprov Kalbar untuk membangunannya. Namun begitu Syarif Amin yakin kepemimpinan Gubernur Sutarmidji, akan berkomitmen untuk membangun jalan dan jembatan agar membuka akses masyarakat.

Baca: Lepas Keberangkatan Calon Jemaah Haji, Ini Pesan Gubernur Kalbar

Baca: Serma Jefrimmanedi Sisihkan Gaji Beli Kursi Roda untuk Nenek Lumpuh

"Pak Gubernur kita sangat konsen membangun jalan, bayangkan saja dulu pagu anggaran hanya Rp 100 miliar saat ini jadi Rp 328 miliar. Memang kondisi jalan kita memprihatinkan dan ini sejarah di dalam Dinas PUPR Provinsi Kalbar untuk pembangunan jalan dan kini dianggarkan," ujarnya

Gubernur disebutnya selalu menekankan untuk pembangunan dan menyediakan infrastruktur yang ada. Penanganan jalan terus ditingkatkan, karena kondisinya memang memprihatinkan dan hancur.

"Pak Gubernur kita minta pembukaan akses dan jalan tanah yang ada dalam waktu dekat minimal harus diberi kerikil. Masyarakat di sana yang terhambat karena kondisi jalan ke depan diharapkan tidak lagi. Pak Gubernur selalu menekankan pada kami bahwa kedepan tidak boleh lagi ada jalan tanah yang menghambat mobilitas warga," jelasnya.

Komitmen gubernur dalam penanganan jalan dan jembatan tersebut terlihat dari pengalokasikan anggaran pembangunan dan peningkatan jalan poros tanggungjawab provinsi yang meningkat sekitar 300 persen.

Daya Saing
Sementara itu di tahun pertama memimpin Kalbar, Sutarmidji memang langsung tancap gas untuk membangun berbagai fasilitas guna meningkatan kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur Kalbar yang berada di urutan 33 dari 34 provinsi se Indonesia.

Hal ini berdasarkan survey Asia Competitiveness Institute, National University of Singapore (ACI-NUS) 2018 lalu.

Baca: RAMALAN ZODIAK Asmara Senin 15 Juli 2019, Taurus Bertemu Seseorang Romantis, Kejutan Cinta Virgo

Berbagai fasilitas yang menunjang variable terus digenjot, mulai dari penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan infrastruktur jalan demi membuka keterisoliran terus digenjot oleh Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.

Dalam penyusunan anggaran, Midji menegaskan akan teliti dan benar-benar melihat program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

"Semua program yang ada di APBD harus mengarah pada penyelesaian masalah-masalah yang ada, sehingga masyarakat kita bisa mendapatkan manfaatnya dan meningkat kesejahteraannya,” ucap Sutarmidji.

Pada 2019 ini, Midji mengalokasikan untuk peningkatan dan pembangunan jalan serta jembatan di Kalbar mencapai Rp 328 miliar yang ada di pagu anggaran Bina Marga PUPR Kalbar.

Pembangunan jalan dinilainya sangat krusial, karena dengan membuka keterisoliran tersebut masyarakat akan mudah membawa hasil perkebunan ataupun pertanian kepasar. Dengan kondisi infrastruktur jalan yang baik baik ia yakin daya saing daerah akan meningkat. Sebab transportasi menjadi mudah dan mampu memangkas biaya.

Infrastruktur sangat berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dijumpai pada wilayah dengan tingkat ketersediaan infrastruktur yang mencukupi.

Ia menjelaskan, pembangunan fokus pada jalan-jalan yang ada. Sebab ia ingin perubahan dengan membangun jalan-jalan untuk membuka akses.

"Tahun 2019 ini prorek yang dianggap besar di Sintang Jalan lima ruas, Sambas juga jalan, Kota Pontianak juga jalan, Ketapang juga jalan kebanyakan. Jadi semua daerah itu memang banyak di jalan. Untuk itu saya fokus untuk membuka akses serta pembangunan jembatan yang kecil-kecil itu," sebutnya.

Midji meminta masyarakat juga mengawasi setiap pembangunan yang ada, karena saat ini zamannya keterbukaan informasi dan masyarakat harus mengawasi setiap pembangunan di daerah agar berjalan dengan baik.

Sesuai Komitmen

Komitmen Gubernur H Sutarmidji dalam membangun infrastruktur, sejalan dengan visi misinya untuk memajukan Kalbar.

Apa yang dilakukan Midji memang sesuai dengan kata-katanya dan membuktikan perencanaan yang baik saat memimpin. Termasuk dalam membangun beragam infrastruktur.

Kalau saya melihat peningkatan anggaran dari Rp100 miliar menjadi Rp328 miliar untuk penanganan jalan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, tidak kaget. Sebab, itu sejalan dengan visi-misinya dalam maju untuk memimpin Kalbar.

Visi gubernur itu seingat saya adalah, terwujudnya kesejahteraan masyrakat Kalbar melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan.

Jadi memang dalam visi itu sudah jelas, percepatan pembangunan infrastruktur. Jadi harus ada peningkatan kualitas dari infrastruktur maupu kuantitas infrastruktur dalam lima tahun ke depan ini.

Itu bisa dilakukan dengan peningkatan anggaran. Jadi kalau ada peningkatan anggaran untuk pembangunan ini membuktikan bahwa gubernur Kalbar, apa yang disampaikan itu yang dikerjakan. Apa yang direncanakan itulah yang dilakukan. Ini adalah bukti perencanaan pembangunan yang benar-benar direalisasikan.

Daya saing daerah kita itukan kalau dilihat dari publikasi Asia Competitiveness Institute, National University of Singapore (ACI-NUS) 2018 lalu, yang paling parah adalah daya saing infrastruktur.

Kita itu peringkat 33 dari 34 provinsi untuk tahun 2018. Kalau dialokasikan anggaran lebih besar tahun 2019 dan 2020, saya kira di tengah periode masa jabatan gubernur sekarang, itu kita bisa naik kelas dari peringkat 33.

Harapannya karena ada empat indikator daya saing daerah, yang paling besar dampaknya infrastruktur . Kita berharap dengan perbaikan infrastruktur daya saing Kalbar secara keseluruhan akan menjadi lebih baik.

Sekarang daya saing Kalbar berada diperingkat 28 dari 34 provinsi. Nah kalau daya saing daerah lebih baik, maka masyarakat luar terutama investor yaitu orang yang mempunyai uang akan tertarik untuk masuk.

Mereka melihat infrastruktur tersedia, apa saja infrastruktur itu, listrik ada, jalanan bagus dan air bersih tersedia sehingga investor berani untuk berinvestasi.

Ini bagian upaya gubernur untuk mensejahterakan masyarakat Kalbar. Kalau investasi masuk, lapangan kerja tersedia dan orang bisa kerja serta angka orang miskin bisa diturunkan. (oni)

Rekapitulasi Kegiatan  Infrastruktur Kabupaten/Kota 2019

1. Kota Pontianak.
* Peningkatan dan Pelebaran Jalan.
- Jalan Hasanudin.
- Jalan H Rais A Rahman.
- Jalan Husein Hamzah.

2. Kubu Raya.
* Pembangunan Turap Beton Ruas Sungai Raya Dalam.
* Pembangunan Jembatan Sudarso Ruas Sungai Raya Dalam.
* Peningkatan Struktur Jalan Pontianak-Sungai Kakap.
* Pembangunan Jembatan Desa Korek-Pasak.

3. Mempawah.
* Peningkatan Jalan Pasar Segedong.
* Peningkatan Jalan Peniraman-Purun Kecil.

4. Kota Singkawang.
* Peningkatan Jalan Pahlawan.
* Pembangunan Jalan Seluang-Mayasopa.

5. Sambas.
* Pembangunan Jembatan Sabing.
* Pembangunan Jalan Simpang Bantaran 1-2.
* Peningkatan Jalan Simpang Tanjung Harapan-Tanah Hitam.
* Pengantian Jembatan Sungai Tebas, Ruas Jalan Lingkar Tebas.
* Peningkatan Jalan Tebas-Jawai-Tanah Hitam.

6. Bengkayang.
* Pembangunan Jalan dan Jembatan Bengkayang-Suti Semarang-Serimbu.

7. Landak.
* Peningkatan Stuktur Jalan dan Jembatan Sidas-Simpang Tiga.
* Peningkatan Struktur Jalan Ngabang-Serimbu.
* Pembangunan Jalan Nyari-Sempatong-Lawek.

8. Sanggau.
* Peningkatan Jalan Balai Sebut-Balai Sepuak.

9. Sekadau.
* Peningkatan Jalan Sekadau-Rawak.
* Penggantian Jembatan Ruas Rawak-Nanga Taman.

10. Sintang.
* Peningkatan Struktur Jalan Sintang-Semubuk.
* Peningkatan Struktur Jalan dan Jembatan Simpang Medang-Nanga Mau.
* Peningkatan Jalan Nanga Mau-Tebidah.
* Pemeliharaan Berkala Jalan Tebidah-Bunyau.

11. Melawi.
* Peningkatan Struktur Jalan Sayan-Kota Baru.
* Penggantian Jembatan Ruas Jalan Nanga Ela-Menukung.

12. Kapuas Hulu.
* Relokasi Jalan Pasar Semitau.
* Peningkatan Jalan Suhaid-Mensusai.

13. Ketapang.
* Peningkatan Jalan Aur Kuning-Suka Ramai-Kenyauk-Kepari.
*Pembangunan Jembatan Riam Danau.
* Peningkatan Jalan Tumbang Titi-Tanjung.

14. Kayong Utara.
* Peningkatan dan Pelebaran Struktur Jalan Siduk-Sukadana.
Sumber: Dinas PUPR Provinsi Kalbar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved