Jual Ginjal Demi Adik
Dedi Menangis saat Ceritakan Rina Ingin Menjual Ginjal untuk Biaya Pengobatan Bery
Saya sebenarnya tidak menginginkan Rina untuk menjual ginjalnya. Karena ini bukanlah jalan yang terbaik.
Dedi Berlinang Air Mata Saat Ceritakan Rina Ingin Menjual Ginjal untuk Biaya Pengobatan Bery
KUBU RAYA- Dedi, (52) ayah dari Rina. Gadis cantik yang ingin menjual ginjalnya untuk biaya pengobatan sang adik (Beri) saat di temui di kediamannya berlinang air mata ketika menceritakan tentang sakit yang di derita sang anak, Rabu (10/07/2019)
Warga Kecamatan Terentang yang saat ini tinggal bersama anak tertuanya di Sungai Raya. Ia beserta istri dan anak-anaknya yang masih kecil harus tinggal dengan anak tertuanya akibat tidak ada lagi tempat untuk mereka tinggal.
Seluruh harta benda hingga usaha yang dimiliki pun habis dijual demi pengobatan sang anak (Bery).
"Saya sebenarnya tidak menginginkan Rina untuk menjual ginjalnya. Karena ini bukanlah jalan yang terbaik. Tetapi ternyata tanpa sepengetahuan saya, Rina buat postingan di media sosial," ujar Dedi.
Diketahui Rina adalah kakak kandung dari Beri. Semasa sehat Beri duluan adalah pelajar SMP yang aktif di Pramuka.
Baca: Gadis yang Jual Ginjal Via Facebook Ternyata Kelahiran Bandung, Ini Fakta-faktanya
Baca: Gadis Cantik Kalbar Jual Ginjal Demi Keselamatan Adik, Berencana Jajakan Ginjalnya Keliling Kota
Rina juga merupakan anak yang kreatif. Terbukti dengan beberapa kerajinan tangan yang ia buat sendiri sepulang sekolah.
Semangatnya untuk bersekolah pun sangat tinggi. Hal itu terlihat dari dirinya sendiri yang tetap ingin bersekolah meskipun dalam keadaan sakit. Namun setelah satu tahun terakhir, fisiknya mulai kalah dari semangatnya untuk bersekolah.
Beri sudah tidak mampu lagi untuk berdiri lama, bahkan untuk menegakkan badannya pun ia tak mampu. Seluruh tubuhnya terasa sakit hingga seperti menusuk ke tulang-tulang. Badannya kurus, dan putih pucat.
"Beri ini dari mulai satu tahun ini, sakit parah. Komplikasi, kata dokter ada ginjal, tipus, paru-paru, asam lambung, amandel," ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, pengobatan sudah selalu dilakukan. Beri sudah dua kali di rawat di RS Kota Pontianak, kemudian di rujuk ke RS Soedarso.
Pengobatan tradisional, obat-obatan dokter hingga obat herbal pun sudah dicoba. Namun hingga saat ini belum mendapatkan hasilnya.
Baca: Mayat Bayi Yang Ditemukan Mengapung di Sungai Kapuas Dimakamkan Secara Islam
Dedi mengaku sudah melakukan pekerjaan apapun untuk mencari biaya pengobatan sang anak, bahkan beberapa waktu terakhir ia mengalami kecelakaan ketika sedang mencari dedaunan untuk dijadikan obat herbal.
"Semuanya sudah saya lakukan, rumah dan usaha sudah saya jual. Saya bekerja sebagai kuli, saya juga sudah meminta bantuan kepada pemerintah. Bahkan kemarin saya menemui sanak saudara di Jawa untuk meminta bantuan. Tetapi hingga sekarang kami belum mendapatkan biaya yg cukup untuk pengobatan Beri. Untuk makan saja tidak cukup, dan BPJS sudah tidak mampu dibayar lagi," ungkapnya dengan berlinang air mata.
Ia mengharapkan pihak Pemerintah senantiasa dapat membantu biaya pengobatan sang anak. Sehingga Rina tidak perlu menjual ginjalnya.
"Saya mengharapkan sekali bantuannya, seiklasnya saja. Karena kami sudah tidak mempunyai biaya lagi untuk berobat," tutup Pria paruh baya tersebut. (Marpina Sindika Wulandari)