Sudah Minggu ke-47, Progres Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing Baru 14 Persen

Kenapa sudah minggu ke 47 baru 14 persen, karena yang namanya pembangunan fisik, persentasenya akan sangat besar pada minggu-minggu kedepan

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Proses pemancangan tiang beton di pelabuhan internasional kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, beberapa waktu lalu. 

Sudah Minggu ke-47, Progres Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing Baru 14 Persen

MEMPAWAH -Pembangunan pelabuhan internasional kijing di Kecamatan Sungai Kunyit merupakan satu diantara mega proyek yang terus berjalan di Kabupaten Mempawah dengan harapan mampu mendongkrak taraf ekonomi masyarakat lokal.

Namun dalam proses pembangunan awal yang ditargetkan rampung di akhir 2019 banyak menemui konflik sosial terkait ganti rugi dan pembebasan di darat maupun di laut.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Mempawah, Suharjo Lie mengatakan jika tidak ada gejolak sosial yang terjadi belakangan ini, seharusnya di akhir tahun 2019 salah satu dermaga di pelabuhan internasional kijing dapat terselesaikan.

Baca: VIDEO: Terkait Kebakaran Lahan di Moton Asam, Ini Penjelasan Penjelasan Kepala BPBD Mempawah

Baca: FP 1 - Diwarnai Insiden, Rossi Awali Ancaman Dominasi Marquez, Pebalap Tim Malaysia Tercepat

Karena ada gejolak sosial, mungkin akan sedikit molor pembangunan pelabuhan kita, secara keseluruhan pembangunan sudah tidak ada masalah," ujarnya, Jumat (5/7/2019).

Suharjo menjelaskan, bahwa pembangunan pelabuhan internasional kijing saat ini sudah masuk minggu ke-47 dengan persentase progres 14 persen.

"Kenapa sudah minggu ke 47 baru 14 persen, karena yang namanya pembangunan fisik, persentasenya akan sangat besar pada minggu-minggu kedepan," ujarnya.

Dia berharap, mudah-mudahan proses pembangunan tetap sesuai dengan target, yakni selesainya beberapa dermaga sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati dengan PT Wika.

"Semula memang kita harapkan di akhir tahun 2019 ini ada dermaga yang bisa terselesaikan, karena kita melihat beberapa waktu yang lalu ada gejolak sosial yang tidak dapat dihindari," ujarnya.

Baca: VIDEO: Lepas Peserta Jalan Santai, Ini Kata Kapolres Landak

Sehingga kata dia, itulah yang membuat estimasi target pembangunan tidak tepat waktu, dikarenakan ada hal-hal yang diluar dari teknis.

Suharjo mengatakan saat ini sudah tidak ada kendala yang berpotensi menghambat pembangunan pelabuhan internasional kijing.

"Saya kira untuk saat ini semuanya sudah on the track sesuai jalurnya, masalah-masalah yang menjadi faktor penghambat baik itu di darat maupun di laut sudah dapat di selesaikan," ujarnya

Suharjo menambahkan, untuk masalah ganti rugi pembebasan lahan di darat sudah sesuai aturan, dan untuk ganti rugi nelayan togok dan kelong juga demikian.

"Ganti rugi di laut kepada nelayan togok dan kelong sudah sesuai dengan keputusan Gubernur Kalbar, yang ditangani oleh tim terpadu terkait persoalan-persoalan di laut juga sudah tuntas," tuturnya.

Suharjo menyebutkan bahwa saat ini pengerjaan pelabuhan internasional kijing sedang di genjot agar target pembangunan segera tercapai.

Berdasarkan peninjauan terakhir Dinas Perhubungan, kata Suharjo, dari segi fisik di pelabuhan internasional kijing sedang melakukan pemancangan tiang beton.

"Hal itu menujukkan bertapa besarnya geliat untuk menjadikan dermaga pada tahun pertama ini, mudah-mudahan itu segera terselesaikan," harap Suharjo Lie

Suharjo menjelaskan, pemancangan tiang beton disesuaikan dengan jarak trestle (pondasi utama dermaga_red) dari bibir pantai ke tengah laut yakni berjarak lebih kurang 3.5 kilometer.

Kemudian tambah dia, dermaganya sepanjang 1 kilometer, dan itu untuk tahap awal, dimana nantinya ada beberapa dermaga yang dibuat sesuai fungsinya.

"Ada dermaga cargo, ada dermaga multi purpose, ada dermaga curah yang dibagi dua yakni curah kering dan curah basah," jelasnya.

Menurut Suharjo, dermaga kijing ini akan menjadi kebangkitan ekonomi Kalbar, khususnya ekonomi masyarakat Kabupaten Mempawah.

"Dengan adanya pelabuhan internasional kijing ini, nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja lokal," ucapnya.

Boleh jadi sebut dia, potensi ekonomi kita di Kabupaten Mempawah dan Kalbar akan sangat terangkat, karena kompetisi-kompetisi daerah ditentukan juga dengan adanya infrastruktur pelabuhan, sehingga kita bisa bersaing dengan daerah lain.

"Apalagi nanti daerah kita akan masuk kapal besar, tentu biaya untuk satu nilai barang akan lebih murah, begitu juga saat mengekspor kita tidak lagi melalui pelabuhan lain," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved