Diah Natalisa: Inovasi Pelayanan Publik Makin Merata

Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 mendapat antusiasme tinggi dari banyak instansi pemerintah.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Suasana saat Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa menghadiri dalam acara Sosialisasi Pelaksanaan Zona Integritas dan Pelayanan Publik dalam Mendukung Reformasi Birokrasi, di Kantor BNN, Jakarta, Senin (11/03). 

E-Filling memberikan manfaat diantaranya yaitu mempermudah wajib pajak untuk melakukan pelaporan SPT tanpa harus mendatangi kantor pajak sehingga lebih efektif, nyaman, aman, hemat tenaga dan waktu. Bagi kantor pajak kehadiran e-Filling mengurangi volume berkas fisik/kertas dokumen perpajakan, meningkatkan efektivitas kinerja pegawai dan memiliki data perpajakan wajib pajak yang akurat.

Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu juga menciptakan inovasi Mobile Tax Unit (MTU). MTU adalah unit organisasi non struktural yang merupakan tempat pelaksanaan sebagian tugas pelayanan perpajakan di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Unit ini memiliki tugas melaksanakan urusan pelayanan pajak berdasarkan pelimpahan wewenang dari Kepala KPP.

Sebelum adanya program MTU, pelaksanaan pengawasan dan pelayanan terhadap wajib pajak yang berada di daerah yang susah dijangkau secara geografis masih belum optimal. Wajib pajak harus menempuh jarak dan jauh dan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk dapat datang secara langsung ke KPP atau KP2KP sesuai dengan wilayah kerja tempat tinggalnya. Sebagai solusi, DJP melakukan upaya “jemput bola” yakni dengan menghadirkan MTU untuk mendekatkan unit pelayanan dengan masyarakat.

Menutup sesi kedua tahap wawancara hari pertama, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyajikan inovasinya yang dinamakan One Stop Service Quarantine (OSS-Q). Inovasi ini merupakan inisiasi dari Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu (KIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya II.

Balai KIPM Surabaya II berinisiatif untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan terintegrasi dalam satu tempat yaitu Instalasi KIPM Puspa Agro, dengan layanan OSS-Q. Layanan ini diharapkan mampu mengakomodir seluruh kegiatan sertifikasi, administrasi perijinan untuk dilakukan di satu tempat sehingga mempercepat arus barang khususnya komoditas perikanan.

Dengan cepatnya arus barang dan memperpendek dwelling time, maka biaya logistik khususnya untuk industri perikanan semakin menurun pada kisaran 937 USD per kontainer per harinya dari sisi biaya handling dan biaya transportasinya. Peningkatan volume ekspor komoditas perikanan Provinsi Jawa Timur dari 226,6 Ribu Ton pada tahun 2017 serta 264,3 Ribu Ton pada tahun 2018.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved