Bocah 5 Tahun Menghilang di Tebas Ditemukan Mengapung di Dekat Jembatan Sungai Kelambu
Ia mengatakan penemuan jenazah putra pasangan Zulkibli dan Heni Wahyuni ini setelah melalui upaya pencarian yang cukup intens
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Hal ini lantaran warga sempat menemukan sendal Rizki di lokasi berbeda dimana warga menemukan sendal sebelah kanan di jamban di bawah jembatan Sungai Kelambu dan ditemukan sendal sebelah kiri di Jembatan Sungai Sebangkau Desa Semparuk.
Sehingga saat itu, Satpol PP kecamatan Tebas ke lokasi kejadian da berkoordinasi dengan Polsek dengan menugaskan Babinkamtibmas.
"Saya juga meminta bantuan ke BPK Bhakti Mulya Tebas untuk melakukan pencarian, kemudian meminta bantuan Basarnas di Sintete untuk membantu,"ujarnya.
Berikut Foto-fotonya:






Bocah Tenggelam di Sungai Kapuas Sintang
Kejadian bocah tenggelam serupa sebelumnya juga terjadi di Sintang, Selasa (25/6/2019)
Tim Gabungan Search and Rescue (SAR) Sintang bahkan masih melakukan pencarian terhadap bocah berinisial KR (10) yang dikabarkan tenggelam di lanting penginapan di depan RSUD Ade M Djoen Sintang sejak Selasa (25/6/2019) kemarin.
Tim Gabungan terdiri dari Anggota Pos SAR Sintang, Anggota Potensi SAR Sintang, Anggota BPBD Sintang, Anggota Satpolair Polres Sintang, Anggota Damkar Sintang dan telah dibuat Posko SAR Sintang di Taman Bungur Sintang.
OSC Pos SAR Sintang, Handoko menyampaikan pihaknya pertama kali mendapatkan informasi via telepon dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian bahwa ada kejadian satu orang anak tenggelam saat mandi dan bermain.
"Saat kejadian, korban sedang bermain dan mandi di sungai bersama teman-temannya tepat di lanting depan rumah sakit Ade M Djoen Sintang," ujar Handoko saat ditemui di Taman Bungur Sintang, Rabu (26/6/2019) pagi.
Baca: Kamu juga Bisa Tahu Hak dan Kewajiban Peserta JKN-KIS Lewat Aplikasi Ini
Lanjut Handoko, bahwa informasi tersebut diterima sekitar pukul 13.00 kemarin. Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak Satpolair Polres Sintang untuk memastikan informasi yang diterima atas kejadian tersebut.
"Setelah koordinasi, kita mendapatkan informasi bahwa betul telah terjadi kejadian tersebut. Kita persiapan dan berangkat ke lokasi kemudian kita melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian mulai pukul 15.20 WIB," ujar Handoko.
Saat melakukan penyelaman, menurutnya kurang efektif diakibatkan karena arus yang cukup kencang sehingga posisi anggota SAR saat menyelam selalu terseret oleh arus sehingga membahayakan keselamatan penyelam.
Berdasarkan informasi dari orangtua korban, menurut Handoko bahwa korban sebenarnya bisa berenang dan tenggelam juga dalam posisi sedang bermain dan berenang di sungai. Namun diketahui korban bukan asli Kota Sintang.