Pilpres 2019
Yusril Tanggapi Pernyataan Saksi BPN Prabowo - Sandi di Sidang MK, Berapa Milih Jokowi dan Prabowo?
Yusril Tanggapi Pernyataan Saksi BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Berapa Milih Jokowi dan Prabowo?
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Ketua tim hukum Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra, memberikan tanggapan atas kesaksian Saksi Prabowo - Sandiaga Uno, Agus Muhammad Maksum.
Menurut Yusril, pihaknya menilai saksi Agus sebenarnya tidak menerangkan apa-apa.
"Apalagi keterangannya campur aduk antara saksi dengan ahli," kata Yusril dilansir dari channel Youtube Kompas.com.
Yusril juga angkat suara soal keterangan saksi mengenai 17 juta pemilih yang tidak jelas.
Ketika ditanya apakah yang 17 juta itu menggunakan hak pilihnya atau tidak, ternyata saksi tidak tahu.
"Jadi yang paling penting sesudah persidangan ini adalah, kalaulah terjadi kecurangan, kalau terjadi manipulasi, itu harus dilihat korelasinya dengan kemenangan Pak Jokowi dan kekalahan Pak Prabowo. Kalau tidak ada kaitannya dengan itu, tidak ada artinya," katanya.
Baca: Mahfud MD Tegaskan Semua Kecurangan yang Terbukti di MK Akan Berpengaruh, Tak Hanya soal TSM
Baca: BREAKING NEWS - Penyelundupan Mobil Mewah Malaysia-Indonesia Terbongkar, Ditutupi Pakan Ternak
"Kalau 17 juta itu katanya itu dari Dukcapil ada pemilih sebanyak itu, tapi apakah pemilih itu 17 itu ikut memilih atau tidak? Dia tidak tahu," ungkap Yusril.
Yusril juga menyoal, kalau 17 juta pemilih itu ikut memilih, berapa yang milih Jokowi berapa dan yang milih Prabowo.
"Dia juga nggak tahu. Jadi nggak ada gunanya juga diterangkan di persidangan," kata Yusril.
Untuk membantah keterangan yang disampaikan saksi, Yusril mengatakan tak ada yang perlu dibantah dari keterangan saksi Prabowo.
"Cumankan sudah diterangkan bahwa yang membantah itu KPU ya, karena KPU sendiri yang langsung memutuskan mengenai angka-angka pemilih itu. Dan terakhir yang dikatakan semua itu sudah dirapatkan dan kemudian juga disepakati oleh para pasangan calon dan parpol peserta pemilu," katanya.
Yusril menegaskan, hal itu sebenarnya sudah tidak ada masalah lagi.
Kalau yang bersangkutan tidak puas, timnya tidak puas, itu masalah lain.
Tapi bahwa angka terakhir yang digunakan sebagai DCT itu disepakati oleh kedua paslon.
"Bahwa yang bersangkutan mengatakan ada 17 juta pemilih yang tidak jelas, tidak dapat diketahui juga apakah yang 17 juta itu memilih atau tidak. Dan kalau mereka memilih, mereka milih siapa? Itu tidak diketahui juga," katanya.