Sutarmidji Ungkap Indikasi 'Permainan' Oknum Dokter di RSUD dr Soedarso Pontianak
Sutarmidji Ungkap Indikasi Kecurangan Oknum Dokter di RSUD dr Soedarso Pontianak
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Nasaruddin
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, pembangunan fisik RSUD dr Soedarso tidaklah sulit, untuk mengalokasi anggaran dari APBD tidak akan ada masalah dan bisa dianggarkan.
Namun, hal yang selalu jadi masalah berkaitan dengan sisi layanan rumah sakit.
Oleh karena itu, Sutarmidji akan memastikan akan tegas dan langsung akan melakukan perombakan seluruh manajeman layanan RSUD dr Soedarso mulai dari yang yang paling tinggi hingga manajemen yang paling rendah.
"Seluruh tenaga administrasi dan tenaga medis saya mau dirombak abis semuanya itu. Kalau ada penyimpangan-penyimpangan akan langsung saya tindak," tegasnya.
Termasuk soal pengadaan Alkes yang selama ini juga bermasalah di rumah sakit Soedarso.
Baca: Sutarmidji Ancam Cabut Izin Praktek Dokter Yang Bertugas di RSUD Soedarso
Baca: Sutarmidji Lantik Sekda Kalbar Pekan Ini
Ia pernah mendapatkan informasi dari dokter spesialis muda yang menerangkan terdapat praktek dari oknum dokter spesialis senior yang cenderung menghalangi proses pengadaan alkes tertentu.
Jika mau memeriksa diarahkan ke tempat dokter spesialis yang membuka klinik praktek sendiri.
"Ada Indikasi pasien diarahkan ke klinik die (dokter praktek) karena alat di soedarso itu tidak disediakan, padahal alat tersebut tidak begitu mahal," ujarnya
"Sengaje tidak disediakan, ketike ade pasien memerlukan alat itu larinye ke klinik," imbuhnya.
Midji menilai hal tersebut merupakan praktek-praktek yang tidak benar, sehingga terindikasi ada upaya melarikan pasien-pasien ke klinik-klinik pribadi oleh para dokter spesialis yang bertugas di RSUD Soedarso.
"Rumah utama mereka itu di Soedarso sehingga harus maksimal melayani pasien yang datang berobat ke soedarso sementara klinik praktek itu harus belakangan," ujarnya.
Sutarmidji juga tidak ada masalah jika ada banyak dokter spesialis yang 'ngambek' atas kebijakan tegas yang akan mulai di eksekusinya.
Ia pun akan dengan tegas memerintahkan seluruh jajaran terkait untuk mencabut ijin praktek klinik dokter yang bersangkutan jika tak menjalankan kebijakan yang ditetapakannya.
"Saya minta itu semua dibenahi, masyarakat semua ini sudah lama sabar dengan layanan soedarso," ujarnya.
Dirinya menargetkan selama kurun waktu dua tahun kedepan seluruh pembenahan rumah sakit soedarso akan tuntas dilakukan.
Khusus untuk pembenahan fisik, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan komitmennya untuk melakukan pembenahan fisik dari RSUD dr Soedarso.
Mulai Agustus 2019 ini pembangunan gedung RSUD Soedarso akan sudah mulai di lakukan dan bulan Desember 2019 akan dilakukan tender untuk pembangunan tahap kedua.
"Target saye tahun 2020 pembanngunan RSUD Soedarso itu selesai," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/6/2019)
Ia menjelaskan bentuk pembangunan RSUD Soedarso akan ditata sebagaimana maket bangunan yang telah dipostingnya melalui akun IG Pribadinya.
Selain itu akan ada juga sarana pendukung untuk memberikan kenyamanan bagi para pendukung pasien seperti rumah singgah dan lain sebagainya.
Pada tahap ketiganya diterangkan oleh Sutarmidji akan dibangun bangunan untuk memberikan pelayanan penyakit tertentu seperti infeksi darah seperti talasemia, dan lain sebagainya untuk kepentingan proses transfusi darah. Karena penanganan penyakit infeksi darah memerlukan tempat perawatan yang nyaman.
"Termasuk juga untuk ruang perawatan bagi pasien penyakit paru juga akan ditempatkan tempat sama sehingga penangananya akan lebih mudah," ujar Sutarmidji.