Trisna Jaya: Proyek Pipanisasi PDAM Mempawah Rp 5 Miliar
Kalau di Jalan Raden Kusno, pipaniasinya sampai di SMA Negeri 1 Mempawah, anggarannya lebih kurang Rp 5 miliar,"
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
Trisna Jaya: Proyek Pipanisasi PDAM Mempawah Rp 5 Miliar
MEMPAWAH -Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mempawah, Trisna Jaya membenarkan bahwa ada proyek pipanisasi di Kabupaten Mempawah tiga tahun yang lalu.
"Memang benar ada proyek pipanisasi induk ukuran 300 milimeter, namun itu diperuntukkan khusus Kota Mempawah saja, mulai dari Tanjung Berkat di Jalan Gusti M Taufik sampai Masjid Syuhada depan Pos Polantas," ujar Trisna Jaya, Jumat (14/6/2019).
Di Kota Mempawah, ada dua jalur utama yang dilewati pipa induk ukuran 300 milimeter itu, yakni Jalan Gusti M Taufik dan Jalan Raden Kusno, dan proyek pipanisasi tersebut menelan dana lebih kurang Rp 5 miliar.
"Kalau di Jalan Raden Kusno, pipaniasinya sampai di SMA Negeri 1 Mempawah, anggarannya lebih kurang Rp 5 miliar," ujarnya.
Baca: Jaga Kebersihan dan Kesehatan, Polisi Pangkas Rambut Tahanan Gondrong
Baca: Sidang Kedua Sengketa Pilpres 2019 Mundur Sehari dari Jadwal, Pengamat Khawatir Rugikan Semua Pihak
Trisna menuturkan, proyek pipanisasi tersebut telah rampung, sekitar tahun 2016 lalu, sampai saat ini pipa induk itu sudah beroperasional, kata dia.
"Jika Ketua DPRD mempertanyakan kenapa di Sungai Pinyuh belum teraliri semua, itu sebenarnya bukan karena pipanya tidak difungsikan, tapi memang, karena pipanya tidak sampai kesana," ungkapnya.
Lebih rinci, Trinsa menjelaskan bahwa, pada proyek pipanisasi senilai Rp 5 miliar tersebut, hanya sanggup merombak pipa PVC sepanjang 2.5 kilometer saja.
"Perlu saya jelaskan disini kenapa tidak sampai ke Sungai Pinyuh, karena pipanisasinya hanya lebih kurang 2.5 kilometer saja," ucapnya.
Jadi karena hanya segitu kata Trisna, pipanisasinya cuma sekitar Kota Mempawah saja. "Padahal sebenarnya kami PDAM menghendaki sampai ke RS Rubini, tapi tidak mencukupi dananya," imbuhnya.
Trisna mengungkapkan, kalau memang ingin dirombak dari Sungai Pinyuh sampai ke Sungai Kunyit, dana yang diperlukan puluhan miliar.
"Jadi proyek pipanisasi itu, pipa PVC lama kita ganti dengan HDPE yang warna hitam, dan itu tidak bisa disambung manual, harus menggunakan alat khusus," jelasnya.
Proyek pipanisasi tahun 2016 lalu kata Trisna, merupakan program penggantian pipa PVC lama dengan pipa HDPE yang dianggap lebih kuat dan tahan lama, namun hanya 2.5 kilometer, masih ada sekitar 80 kilometer lagi yang harus dirombak.
"Sekarang inikan pipa HDPE yang tertanam dalam tanah disekitar Kota Mempawah, berfungai untuk menggantikan pipa PVC yang lama, itupun masih tidak mencukupi, jadi pipa PVC yang ada disekitar Kota Mempawah ini masih ada lebih kurang 80 kilometer dan harus diganti," tuturnya.
Lagipula, memang menurut dia sudah selayaknya pipa PVC tersebut segera diganti dengan pipa HDPE, dikarenakan usianya yang sudah puluhan tahun, terhitung sejak 1982.
Tapi sampai sekarang, hanya segitu saja yang diganti, karena dananya belum mencukupi, itulah yang menyebabkan sering terjadi kebocoran air PDAM, karena pipa PVC yang ada sudah tua.
Trisna mengatakan, di kawasan pasar Mempawah saja, masih menggunakan pipa PVC tua, jika ada kendaraan besar yang terparkir di atasnya akan bocor, kata dia.
"Kalau di Sungai Pinyuh, memag dari awal menggunakan pipa HDPE tapi ukurannya kecil, hanya setengah inchi, yang besar itu seharusnya 800 milimeter, namun yang di Kota Mempawah 2.5 kilometer itu menggunakan ukuran 300 milimeter," tuturnya.
Trinsa tak menampik bahwa PDAM Kabupaten Mempawah mempunyai tantangan berat dalam menangani masalah air bersih, baik itu dari segi pelayanan yang belum maksimal, dan tunggakan pelanggan.
"Saya harap, apa yang diusulkan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Provinsi segera terealisasi, karena meskipun bantuan dari Provinsi itu biasnya tidak sebesar dana dari pusat tentu kita akan mensyukurinya," pungkas Trisna.