Diduga Cemburu, Omen Tikam Kekasihnya hingga Tewas

Kapolres menjelaskan, sebelum tersangka melakukan penikaman, tersangka dan korban sempat bertengkar di dalam kamar.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Tersangka bernama Nomensen Pinalut alis Omen saat diamankan di Mapolres Banggai, Selasa (11/6/2019) 

BANGGAI -  Warga Desa Peling Lalomo, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan,  Anti Boe (17), tewas ditangan kekasihnya sendiri, Nomensen Pinalut alis Omen (18).

Akibat perbuatannya itu, Omen terpaksa dilumpuhkan menggunakan timah panas karena melakukan perlawanan saat ditangkap Jatanras Polres Banggai.

Remaja yang tinggal di Desa Sosom, Kecamatan Bulangi, Kabupaten Banggai ini ditangkap karena tega membunuh seorang wanita.

Baca: Jadi Founder Eymoveon, Diana Cristy Raih Juara 1 Pemuda Pelopor 2019

Baca: Helikopter Jatuh di Gedung Bertingkat Karena Gagal Mendarat, 1 Orang Tewas

"Pelaku tega membunuh kekasihnya, diduga karena faktor cemburu terhadap korban," kata Kapolres Banggai, AKBP Moch Soleh melalui sambungan telepon.

Moch Soleh menjelaskan, kasus tindak pidana penikaman yang berujung korban meninggal dunia tersebut terjadi di kos-kosan belakang Bangunan Kementerian Agama Kabupaten Banggai.ons PPP

"Penikamannya hari Senin kemarin, sekitar pukul 22.30 WITA, di dalam kos milik H Berlian, " terang Moch Soleh.

Diduga, terjadinya kasus tindak pidana penikaman dilatarbelakangi sakit hati karena keduanya sepasang kekasih.

Baca: Cerita Diana Cristy, Sang Pemuda Pelopor 2019 Pontianak Aktif Jadi Volunteer Pendidikan di Daerah 3T

Kapolres menjelaskan, sebelum tersangka melakukan penikaman, tersangka dan korban sempat bertengkar di dalam kamar.

Kejadian tersebut pertama kali dilihat oleh kakak korban, Hemiati Boe. Berdasarkan keterangan sang kakak korban yang menjadi saksi, sekitar pukul 21.30 WITA pelaku (pacar korban) datang ke rumah kos-kosan tempat tinggal korban dan saksi, tepatnya di kamar nomor 18 lantai 2.

Tersangka kemudian membangunkan korban.

Kakak korban, yang berada di depan kamar mendengar, sempat terjadi adu mulut atara pelaku dan korban.

Tidak berlangsung lama, suara pertengkaran sudah tidak terdengar lagi.

Kemudian sekitar pukul 22.30 WITA, kakak korban melihat tersangka keluar kamar dan meninggalkan kosan dengan berjalan kaki.

Beberapa menit setelah tersangka pergi, saksi masuk ke kamar dan melihat korban sudah berlumuran darah akibat luka di bagian leher sebelah kanan.

Melihat kondisi itu kakak korban berteriak meminta pertolongan sambil menggendong korban turun dari lantai dua kos.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved