Terungkap, Inilah 4 Tokoh Nasional Yang akan Dibunuh Enam Tersangka

Sehari pas dia ngilang. Istri sama anak-anaknya dijemput saudaranya, kakaknya kali ya yang TNI juga

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal ungkap kronologi rencana pembunuhan di balik kerusuhan 22 Mei 

JAKARTA - Polisi berhasil menangkap enam orang tersangka diduga akan membunuh empat tokoh nasional dalam kerusuhan aksi 22 Mei. Keenam tersangka tersebut berinisial HK, IR, TJ, AZ, AD, dan AF.

Mereka mengincar untuk menghabisi empat tokoh nasional menjadi target pembunuhan. Dia adalah Kepala BIN, Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gories Mere.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah informasi mengenai sosok sejumlah tersangka pembunuh bayaran tersebut. 

Mengaku Anggota BPN Prabowo-Sandi

Identitas AZ (44), tersangka kasus kepemilikan senjata dalam kerusuhan aksi 22 Mei di Jakarta mulai terkuak. Diberitakan  sebelumnya, AZ ditangkap bersama lima tersangka lainnya.

Mereka disebut memiliki peran sebagai penyuplai senjata dan eksekutor atau pembunuh bayaran.

AZ disebut berperan sebagai pembunuh bayaran dan merekrut eksekutor lainnya.

Berdasarkan keterangan Kaliman, Ketua RT 3 RW 9 Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), AZ bernama Azwarmi, pria kelahiran 6 Juni 1975 asal Sama Dua, Aceh.

Azwarmi memiliki seorang istri bernama Mely (42) dan tiga anak perempuan.

Ia baru tinggal di Ciputat sekira tiga tahun lalu.

Baca: Siap Ditahan, Kivlan Zen Tampil Pede Saat Hendak Diperiksa Polisi

Baca: Liga Europa 2018-2019 Usai dan Chelsea Juara! Catat Fakta Menarik Final Versus Arsenal & Top Skor

Kaliman, mengungkapkan Azwarmi mengaku sebagai anggota TNI.

"Ngakunya si TNI cuma saya enggak pernah ngeliat seragamnya apa gimana," ujar Kaliman ditemui di rumahnya.

Namun pada 2018, Azwarmi meminta ganti keterangan pekerjaan kartu keluarga (KK) dan KTP dari yang sebelumnya anggota TNI menjadi wiraswasta.

Kaliman mengatakan, pergantian identitas itu sebagai syarat untuk masuk sebagai timses Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"Dia memang pernah bilang masuk BPN. Ya saya bilang Alhamdulillah namanya kalau bergabung BPN kan sudah dianggap namanya," ujar Kalimaan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved