Wiranto Mohon Dukungan Doa Masyarakat Agar Aparat Bisa Menjaga Bangsa dan Negara
Kami segenap jajaran aparat keamanan, tentu mohon doa dan dukungan masyarakat, agar bisa menjalankan tugas ini
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
Wiranto Mohon Dukungan Doa Masyarakat Agar Aparat Bisa Menjaga Bangsa dan Negara
22 MEI - Menko Polhukam Jenderal (Purn) Wiranto meminta dukungan doa masyarakat Indonesia untuk menjaga keamanan Indonesia.
Hal itu disampaikan saat konferensi pers di Kantor Menko Polhukam di Jakarta, Rabu (22/5/2019) siang.
"Kami segenap jajaran aparat keamanan, tentu mohon doa dan dukungan masyarakat, agar bisa menjalankan tugas ini dengan baik," tutur Wiranto kepada awak media.
"Mudah mudahan Allah SWT bisa menjaga bangsa ini," tegasnya.
"Dan kita minta doa masyarakat agar kita aparat bisa menjaga bangsa dan negera ini," tuturnya.
Baca: BREAKING NEWS - Presiden Jokowi: Kita Tidak Membuka Ruang Kepada Perusuh Perusuh
Baca: Prabowo Subianto: Kepada Pendukung Saya Hindari Kekerasan Fisik
Baca: Berikut Kronologi Ayah Tiri Cabuli YA Sebanyak Tujuh Kali
Baca: Polisi Beberkan Kronologi Pencurian di Singkawang
Ciri Pelaku Kerusuhan
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian membeberkan terduga pelaku kerusuhan pada saat Rabu (22/5/2019) dinihari tadi.
Satu di antaranya para terduga pelaku bercirikan tato.
"Cukup banyak yang mereka bertato, kita sebetulnya tidak apriori," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat konferensi pers bersama Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI, dan jajaran petinggi pemerintah.
Tito juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga mendapatkan keterangan dari para pelaku bahwa tindakan mereka dibayar.
"Ada keterangan dari mereka dan mereka ada yang membiayainya," beber Tito.
Baca: Partai Pengusung Sebut Tak Dapat Efek Ekor Jas Pilpres 2019, Pengamat: Tergantung Kerja Politik
Baca: Sempat Ditunda, Jadwal Baru Persib Bandung Vs Tira Persikabo Digelar Setelah Lebaran Idul Fitri
Baca: SBY Puji Prabowo: Sejarah Mencatat Bapak Sebagai Champion of Democracy
Kapolri menghimbau masyarakat harus melihat secara jernih.
Dimana kelompok yang beraksi tadi malam itu di seting untuk membuat rusuh.
"Jadi bukan aksi unjuk rasa biasa, tapi memang untuk rusuh. Selama ini kita biasa mengawal aksi unjuk rasa biasa," bebernya.