Rumah Disambar Petir
Cuaca Ekstrem, Rumah Warga Batu Layang Hangus Tersambar Petir Sampai Rata dengan Tanah
Rumah warga yang terletak di Jalan Panca Bakti, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara hangus terbakar rata dengan tanah
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
Cuaca Ekstrem, Rumah Warga di Batu Layang Disambar Petir, Hangus Rata dengan Tanah
PONTIANAK - Rumah warga yang terletak di Jalan Panca Bakti, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara hangus terbakar rata dengan tanah akibat sambaran petir, Kamis (16/5/2019).
Cuaca ekstrem diketahui sedang melanda melanda Kota Pontianak dan sekitarnya akhir-akhir ini.
Hal ini di sampaikan oleh Kepala BPBD Kota Pontianak Saptiko pada sebuah Grup Media Sosial.
Ia mengungkapkan untuk hari ini pihaknya akan melakukan assessment terlebih dahulu.
"Pagi ini kita assesment dulu kebutuhannya, kalo melihat kondisi makanan siap saji kita berikan selama 3 hari," ujarnya kepada Tribun, Kamis (16/5/2019).
"Untuk logistik kita siapkan secepatnya dan untuk korban ada tempat yang nampung untuk sementara," lanjutnya.
Dari foto yang beredar, terlihat sebuah tanah lapang yang terdapat bekas kayu - kayu terbakar, yang merupakan bekas rumah semi permanen dari warga dilokasi tersebut.
Tak ada tampak bangunan yang berdiri di lokasi tersebut, hanya sisa - sisa beberapa balok kayu yang telah berubah menjadi arang.
Sementara itu, dari foto yang ada terlihat beberapa warga melihat sisa - sisa bangunan yang telah ludes terbakar.
Kepala BPBD kota Pontianak Saptiko mengungkapkan dalam kejadian tidak ada korban jiwa.
Sementara itu Tribun masih mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait kebakaran rumah yang diduga akibat tersambar petir ini.
Kesaksian Pemilik Rumah
Sang pemilik rumah yang bernama Sarimah (27) mengungkapkan bahwa kejadian nahas ini terjadi sekira pukul 03.00 WIB dini hari.
Rumah korban sendiri berada di tengah kebun nanas, dengan seluruh bangunan terbuat dari kayu, dan beratap daun, tak ada yang tersisa dari rumah Sarinah.
Hanya tonggak - tonggak pondasi rumah yang tersisa, berbagai perabotan rumah tangga milik korban pun terlihat berserakan tak karuan dan tak dapat di manfaatkan kembali.
Ia menceritakan bahwa kala itu ia bersama dua anaknya yang berusia 9 tahun dan yang masih balita 2 tahun sedang tidur, sedangkan sang suami sedang bekerja di luar kota.
Kemudian, ia terbangun karena mendengar suara Petir yang menggelegar, saat ia terbangun kondisi listrik dikediamannya telah mari.
Lalu ia mengungkapkan terdengar lagi suara Petir yang lebih besar, dan pada suara Petir yang kedua ia melihat secara langsung percikan api merembet dari tiang antena kalau memasuki rumahnya dan kemudian rembetan api itu langsung membesar di begian belakang rumahnya.
Melihat api yang merembet dan langsung membesar, ia mengungkapkan dirinya langsung bergegas menyelamatkan diri keluar rumah dengan membawa anaknya.
"Begitu ada petir langsung ada percikan api, api dari sebelah kiri, dari arah antena rumah, dari atap itu langsung kebawah, untungnya ndak kena kita, langsung saya angkat anak saya yang kecil, langsung saya bawa lari keluar"ungkapnya.
Sarimah mengatakan saat itu kondisi cuaca sedang hujan deras, dan dirinya langsung keluar menuju kediaman orang tuanya yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Dan disitulah dirinya melihat rumah semi permanen berbahan utama kayu dan beratap daun yang ia bangun sejak 2 tahun silam ludes di lahap jago merah hingga tak tersisa, bahkan kondisi cuaca yang saat itu hujan deras ditambah angin tak membuat api yang melahap rumahnya padam.
Ia juga mengaku tak sempat menyelamatkan harta bendanya, hanya baju yang melekat di badannya yang ia bisa selamatkan.
Seluruh perlengkapan sekolah sang putri pun dalam musibah ini turut habis menjadi abu.
"Cuman hanya bawa baju aja ini yang dibadan, dan kering dibadan ini baju, anak - anak juga ndak bawa apa - apa, HP yang deket sama saya juga Ndak kebawa, surat - surat, KTP, rumah habis semua,"ungkapnya.